METROPOLITAN - Rencana pembangunan infrastruktur ikut terdampak Covid-19, khususnya yang berasal dari anggaran Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat. Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim, mengatakan, hanya satu pekerjaan fisik dari empat proyek infrastruktur yang bisa dilaksanakan dalam waktu dekat. ”Dari Pemprov Jawa Barat kan ada beberapa kegiatan pembangunan fisik di Kota Bogor, tapi yang akan dijalankan hanya pembangunan alun-alun Kota Bogor,” katanya. Sementara tiga program pembangunan lainnya ada yang mengalami penangguhan hingga 2021. Di antaranya seperti pembangunan kawasan Situgede dan penataan kawasan Suryakencana. Dedie menjelaskan, saat ini proses pembangunan Alun-Alun Kota Bogor tengah memasuki tahap lelang konsultan pengawas pembangunan. Menariknya, proses lelang tersebut diikuti 28 peserta lelang. ”Cuma yang menarik, peserta lelang ini sangat luar biasa. Mungkin karena tak ada lagi proyek pembangunan ya, peserta mencapai 28 peserta. Angka ini cukup banyak kalau dinilai dari kondisi seperti saat ini. Mudah-mudahan kita mendapat perusahaan yang memiliki kapasitas dan kompetensi melaksanakan pembangunan yang baik,” bebernya. Sementara itu, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Pembangunan Alun-alun Kota Bogor, Febby Dermawan, mengatakan, meski proyek pembangunan infrastruktur tersebut tetap dilaksanakan, pekerjaan tersebut tetap mengalami kemunduran dari jadwal semula. Tak hanya dikarenakan wabah virus corona, keterlambatan juga terjadi lantaran proyek yang menelan anggaran Rp15 miliar itu baru mengantongi Detail Engineering Design (DED) dari Pemprov Jabar. Febby membenarkan, saat ini proyek tersebut tengah dilelang. Pelelangan ditarget rampung pasca-Idul Fitri atau Lebaran. Akibat keterlambatan Covid-19 dan revisi DED, otomatis berdampak pada mundurnya jadwal pembangunan. ”Otomatis semua mundur. Awalnya April seharusnya selesai dilelang, tapi kan molor. Pembangunan seharusnya selesai pada November dan mundur jadi Desember,” bebernya. Alun-alun Kota Bogor nantinya bakal dilengkapi sejumlah fasilitas penunjang bagi masyarakat. Mulai dari arena bermain, fasilitas kesehatan dan sarana penunjang lainnya. ”Pembangunannya meliputi jogging track, lapangan, plaza, tourism information center, diorama atau patung-patung, tribun pertunjukan dan play ground anak untuk pengunjung,” terangnya. Sekadar diketahui, empat pengerjaan pambangunan Provinsi Jawa Barat yakni pelebaran jalan dan jembatan Oto Iskandar Dinata (Otista), pembangunan kawasan Situgede, penataan kawasan Suryakencana hingga pembangunan Alun-Alun Kota Bogor di atas lahan eks Taman Topi. Sementara besaran anggaran dari empat pembangunan infrastruktur dari Pemprov Jawa Barat sebagai berikut; pelebaran jalan dan jembatan Otista Rp60 miliar, dengan rincian Rp40 miliar anggaran pembangunan dan Rp20 miliar lainnya untuk pembebasan lahan warga yang terdampak. Lalu, pembangunan kawasan Situgede Rp5 miliar, penataan kawasan Suryakencana Rp30 miliar hingga pembangunan Alun-Alun Kota Bogor Rp15 miliar. (ogi/c/feb/py)