Senin, 22 Desember 2025

Terapkan Sistem Booking saat Pandemi

- Rabu, 10 Juni 2020 | 10:03 WIB

Pagi itu awan menutup terik matahari yang biasanya berpijar. Di tengah ramainya pusat Kota Bogor, seorang pria menggunakan masker dengan cairan disinfektan di tangannya sedang membersihkan cermin dan tempat duduk di salah satu barbershop, Jalan Pahlawan, Kecamatan Bogor Selatan. KESIBUKAN sudah terasa di Captain Barbershop pagi itu. Dua pegawai terlihat sibuk menyiapkan peralatan mencukur yang biasa digunakan untuk menyambut konsu­men di tengah kenormalan baru. Alat-alat yang sudah disterilisasi dimasukan kedalam dan siap untuk digunakan. ­ Sluruh bangku yang ada di Captain Barbershop disemprot cairan disinfektan. Pegawai juga mengecek suhu tubuh pelanggannya.Kegiatan ter­sebut dilakukan setiap hari sejak diberlakukannya Pem­batasan Sosial Berskala Besar (PSBB) hingga mempersiap­kan new normal. Karyawan Captain Barbershop bukan lebih pagi untuk menyiapkan segala peralatan yang diguna­kannya. Begitu juga dengan seorang pelayan kasir sudah mulai menjawab telepon dari pe­langgan yang sudah mem-booking jasa.Tak hanya via telepon, dengan suara serak basah ia juga menangani pe­langgan yang datang untuk potong rambut. Selain me­layani dengan sistem booking, Captain Barbershop juga membuka Home Service agar pelanggan tetap menyewa jasa tanpa khawatir dengan kondisi yang ada. Barbershop yang sudah me­miliki tiga cabang di Bogor ini melakukan sistem booking untuk membatasi jumlah pengunjung. Sistem ini dila­kukan barbershop sejak me­rebaknya pandemi covid-19 pada April lalu. “Kami memang tetap buka barbershop dengan mencari cara seperti sistem booking agar tetap bertahan dan pelanggan tidak kecewa, sistem ini pun dinilai lebih memberikan kenyamanan bagi pelanggan,” kata peng­elola barbershop, Fitri Utami. Captain Barbershop mene­rapkan protokol kesehatan dalam melayani para konsu­mennya. Sehingga setiap konsumen tidak khawatir dengan kebersihan yang ada di Captain Barbershop. “Pegawai-pegawai kita di­haruskan memakai sarung tangan dari latex dan meng­gantinya setiap ganti pelang­gan,” sambung Fitri. Ditengah pandemi ini ru­panya memberikan kesan kepada para Baberman, hal itu karena ada salah satu pe­langgan setia dari Captain Barbershop yang sengaja da­tang dengan membawa mesin cukur sendiri. Namun Fitri membiarkannya demi ke­nyamanan sang pelanggan. Walaupun alat-alat yang ada di Barbershopnya sudah ber­sih, tetapi demi kenyamanan pelanggan, ia membiarkannya. Saat pelaksanaan PSBB yang dilakukan pemerintah, bisnis penyedia jasa menjadi salah satu sektor yang terkena dam­pak. Seperti Captain Barbers­hop yang sempat tutup se­lama tiga minggu. Seiring berjalannya waktu Captain Barbershop beroperasi kem­bali dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat. “Walaupun tetap buka dengan berbagai usaha lebih yang harus dilakukan se­perti harus mempersiapkan lebih awal, menurunkan volume pelanggan, dan me­nambah biaya pembelian alat alat cukur, kami tetap harus menjaga keselamatan dan kebersihan pegawai dan pelanggan,” ungkapnya. (mg1/mam)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X