Senin, 22 Desember 2025

Diontrog Kapolda, Stasiun Bogor Sepi

- Kamis, 11 Juni 2020 | 09:19 WIB

METROPOLITAN – Sta­siun Bogor kembali jadi perhatian. Kali ini, Ka­polda Jawa Barat, Irjen Pol Rudy Sufahriadi, meninjau langsung stasiun di pusat Kota Bogor tersebut. Dalam kunjungan itu, Wali Kota Bogor Bima Arya turut mendampingi jajaran Ka­polda Jawa Barat. Berbeda dengan hari se­belumnya, saat kapolda berkunjung pada Rabu (10/6), kondisi stasiun ter­pantau jauh lebih baik. An­trean panjang tak begitu terlihat. Bahkan, physical distancing dipatuhi para calon penumpang. Kapolda Jawa Barat, Irjen Pol Rudy Sufahriadi, menga­takan, kondisi Stasiun Bogor saat ini terlihat lebih baik. Bahkan, jumlah calon penum­pang di Stasiun Bogor men­galami penurunan. ”Kalau dilihat jumlah penumpang saat ini menurun dari Senin lalu,” katanya. Berdasarkan laporan yang diterimanya, jumlah calon penumpang pada Rabu (10/6) mengalami penurunan seki­tar 5 ribu penumpang. ”Kalau Senin kan jumlah penumpang di Stasiun Bogor sekitar 11 ribu sampai 13 ribu. Nah, se­karang jumlahnya sekitar 8 ribu,” ujarnya. Sementara itu, Wali Kota Bogor, Bima Arya, menuturkan, kondisi di Stasiun Bogor ter­bilang mulai membaik. ”Ka­mi melihat kondisi pagi ini lebih baik dari kemarin, ka­rena mungkin karakter pe­numpangnya berbeda. Saya apresiasi pihak KCI yang su­dah mengatur penumpang di sini,” bebernya. Meski penumpukan penum­pang pada Rabu (10/06) tidak separah hari sebelumnya, namun Bima meminta pihak KCI mesti tetap mencari so­lusi dan melakukan evaluasi. Pasalnya dalam beberapa waktu ke depan, perkantoran di Jakarta akan kembali bero­perasi seperti sediakala. ”Tapi tetap saya kira harus ada pengaturan yang lebih rinci dan rapi lagi. Karena nantinya dalam beberapa waktu ke depan jumlah kan­tor yang beroperasi akan lebih banyak dan penumpang oto­matis akan bertambah. Kalau seperti ini tidak akan menam­pung dan akan terus seperti ini,” pintanya. Terpisah, VP Corporate Com­munications PT Kereta Com­muter Indonesia (KCI), Anne Purba, menjelaskan, terhitung Senin (8/6), pihaknya berha­sil melayani 287 ribu penum­pang, mulai pagi hingga ma­lam hari. Jumlah ini jauh melebihi rata-rata di masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yaitu 180 ribu hingga 200 ribu pengguna setiap harinya. ”Kenaikannya cukup tinggi dan ini imbas perkantoran,” katanya. PT KCI mengaku setuju usulan Pemkot Bogor agar Pemerintah DKI Jakarta memberlakukan sif jam kerja bagi para pegawai un­tuk mengurangi kepadatan penumpang. ”Pengaturan jam kerja ini sangat penting, terutama bagi mereka yang menggunakan transportasi publik pada masa PSBB transisi ini, karena pemba­tasan dari segi jam opera­sional maupun kapasitas pengguna masih berlaku,” ujarnya. Antrean calon penumpang diprediksi masih akan terjadi di hari-hari berikutnya. KCI sendiri sudah menyiapkan sejumlah tahapan untuk me­nambah batasan kapasitas pengguna yang diizinkan dalam KRL jika volume peng­guna terus meningkat. Penam­bahan kapasitas ini nantinya harus disertai dengan mem­perketat protokol dan alat pelindung, seperti masker, pelindung wajah, sarung tangan dan baju berlengan panjang. ”Kami mengajak masyarakat yang masih hendak meng­gunakan KRL berdisiplin mengikuti aturan yang ada, terutama mengenai jaga jarak dan pengaturan antrean dari petugas. PT KCI mengimbau pengguna KRL tidak memaksa­kan diri menggunakan KRL pada jam-jam sibuk, karena jam operasional mulai hari ini sudah diperpanjang hing­ga pukul 21:00 WIB dengan mengoperasikan 935 perja­lanan KRL setiap harinya,” bebernya. (ogi/a/mam/py)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X