Sebanyak 1.200 penghuni Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Menteng Asri mendapatkan dispensasi tenggat waktu pembayaran selama pandemi corona. Itu merupakan bentuk bantuan bagi seluruh penghuni rusunawa yang terdampak pandemi virus corona. KEPALA UPTD Rusunawa Kota Bogor, Ilham Gunawan, tak sedikit warga rusunawa yang terkena dampak pandemi corona, sehingga pihaknya memberikan toleransi kepada warga yang tinggal. ”Walaupun pembayaran menurun sampai 50 persen, ini kan dampak dari adanya pandemi, jadi kami berikan kompensasi tenggat waktu,” ujarnya kepada Metropolitan saat ditemui di Rusunawa Menteng Asri, Senin (15/6). Ilham menerangkan mayoritas penghuni yang bekerja dibidang informal menjadi salah satu aspek terjadinya keterlambatan pembayaran. Tak hanya kompensasi, Ilham juga membeberkan 50 persen warga yang ada di Rusunawa juga telah terakomodir bantuan bagi warga yang terdampak pandemi Corona, baik dari pemerintah pusat, provinsi dan Kota Bogor. ”Jadi yang penting mereka tetap bisa bayar, mau itu nyicil atau terlambat. Karena kan ini sudah menjadi kewajiban mereka,” katanya. Posisi Rusunawa yang berada tepat dibelakang RSUD Kota Bogor, secara otomatis menjadikan Rusunawa sebagai zona merah. Meskipun sampai saat ini tidak ada warga yang dinyatakan positif, tapi protokol kesehatan tetap dijalankan secara ketat. Yaitu mulai dari pengadaan disinfektan chamber di pintu masuk Rusunawa, penyemprotan disinfektan secara berkala selama seminggu sekali sampai penyediaan hand sanitizer di setiap gedung Rusunawa. ”Namun, demi menjaga keamanan kami berharap Dinas Kesehatan mau menggelar rapid test atau swab test disini,” ungkapnya. Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor, Sri Nowo Retno, mengungkapkan kalau saat ini Kota Bogor tengah diserang oleh gelombang penyebaran virus Corona melalui transmisi lokal. Hal itu diungkapkan oleh Retno berdasarkan adanya penemuan kasus positif yang terpapar dari rumah sakit. ”Kami sedang menelusuri adanya transmisi lokal ini. Sebab beberapa kasus positif itu mereka berprofesi sebagai nakes, jadi kami sedang menelusuri ini,” ungkapnya. Untum itu, Retno mengaku dalam waktu dekat ini, pihaknya akan menggelar rapid test dan swab test secara massal di Kota Bogor guna melakukan pemetaan dan tracing dari kasus positif yang bertambah dalam sepekan terakhir. ”Untuk test di zona merah akan kami prioritaskan guna melakukan pemetaan,” pungkasnya. Terakhir, Dikes Kota Bogor menggelar swab tes secara massal di halaman Dinkes Kota Bogor yang berlokasi di Jalan Kesehatan, Kelurahan Tanah Sareal, Kecamatan Tanah Sareal, pada Kamis (11/6). Dari 130 sample swab test, semuanya dinyatakan negatif, dimana diantaranya terdapat Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor, Ade Sarip Hidayat dan jajaran PNS Kota Bogor lainnya. (dil/b/mam) 8