METROPOLITAN – Usai swab test beberapa waktu lalu, sebanyak 50 anggota DPRD Kota Bogor kembali melakukan Rapid Test Covid-19 yang dibagi empat gelombang berdasarkan komisi masing-masing. Hal itu dilakukan lantaran wakil rakyat tersebut berisiko tinggi terpapar virus corona saat menjalankan tugas. Sekretaris Dewan (Sekwan) DPRD Kota Bogor, Boris Derurasman, mengatakan, rapid test ini sebagai upaya deteksi terhadap anggota DPRD, karena para wakil rakyat kerap bersinggungan langsung dengan masyarakat wilayah. ”Anggota dewan punya tugas pengawasan, termasuk turun langsung ke lapangan melihat pendistribusian dan penyerahan bantuan. Mereka juga sering berinteraksi dengan masyarakat. Jadi, ini merupakan langkah kami untuk tetap memastikan dewan dalam kondisi sehat,” katanya kepada awak media di sela pemeriksaan. Hasilnya, sambung Boris, ke-50 anggota DPRD Kota Bogor dinyatakan sehat. ”Alhamdulillah, semua hasilnya negatif, tidak ada yang reaktif,” jelasnya. Sejauh ini, sambung Boris, anggota DPRD Kota Bogor belum ada yang terindikasi Covid-19. Padahal, kegiatan yang dilakukan anggota dewan sangat rentan terpapar corona. ”Alhamdulillah belum ada yang terindikasi. Jangan sampai ada,” harapnya. Sementara itu, anggota DPRD Kota Bogor dari Fraksi Gerindra, Sopian Ali Agam, mengaku sudah tiga kali rapid test dan satu kali Swab Test Covid-19. Pemeriksaan ini dinilai penting untuk memastikan jika DPRD Kota Bogor dalam kondisi sehat. Terlebih, tugasnya yang bersentuhan dengan masyarakat. ”Kami tidak mau menjadi carrier Covid-19 untuk masyarakat. Apalagi, tugas kami memang bersentuhan dengan masyarakat. Kami tentu tak ingin menjadi sumber penularan,” pungkasnya. (ogi/a/mam/py)