Senin, 22 Desember 2025

Mitra10 Jadi Klaster Baru Penyebaran Corona di Bogor

- Senin, 22 Juni 2020 | 09:38 WIB

Total pasien Covid-19 klaster Mitra10 kembali bertambah menjadi 12 orang. Berdasarkan keterangan yang disampaikan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor, Sri Nowo Retno, 12 orang itu terdiri dari karyawan dan keluarga karyawan.TOTALNYA yang positif Covid-19 sekarang jadi 12 orang,” terangnya kepada Metropolitan, Minggu (21/6). Retno menjelaskan, penam­bahan kasus positif itu setelah keluar hasil swab test yang digelar pada Kamis (18/6) terhadap 73 Orang Dalam Pemantauan (ODP) dari Mitra10 dan 12 keluarga ka­ryawan yang berstatus ODP Diketahui, dari 12 kasus po­sitif itu, 5 karyawan dengan KTP-el Kota Bogor, 5 karyawan KTP-el Kabupaten Bogor dan 2 orang merupakan keluarga yang melakukan kontak erat. ”Yang 5 karyawan warga Ka­bupaten Bogor sudah kita koordinasikan dengan dinkes sana untuk notifikasi dan pe­mantauan,” tambah Retno. Sementara terkait asal mu­la atau sumber penularan virus dari klaster tersebut, Retno mengaku masih belum tahu. Saat ini Dinkes Kota Bogor terus melakukan tracing terhadap pasien positif Co­vid-19. ”Belum tahu awalnya dari mana, karena hanya ri­wayat perjalanan ke rumah sama ke tempat kerja saja. Hampir semuanya tanpa ge­jala,” paparnya. Sementara itu, Operation Manager Mitra10, Rully Di­antino, mengaku belum mendapatkan laporan dari Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor terkait hasil swab test yang dilakukan terhadap ka­ryawannya. Ia pun mengeluhkan apa yang terjadi dengan perusa­haannya itu. Sebab, saat ini Mitra10 menjadi salah satu klaster penyebaran virus co­rona terbesar di Kota Bogor selain klaster PNS. ”Kenapa Mitra10 melakukan semua inisiatif protokoler, kok malah dinyatakan klaster baru ya, padahal 3 positif per 253 pe­kerja, rasionya cuma 1,2 per­sen,” ungkapnya. Ia juga mengeluhkan tempat lain yang tidak melakukan apa-apa tapi tokonya masih bisa be­roperasi. Adanya temuan kasus posi­tif corona, membuat Toko Bangunan Mitra10 diminta tutup oleh Wali Kota Bogor, Bima Arya. Bahkan, Bima Arya meminta Mitra10 menyera­hkan rekaman CCTV guna dilakukan tracing penyebaran corona. Sebab, ia khawatir penyebaran corona bisa ter­jadi karena kontak pasien positif yang menyentuh pe­ralatan di toko. ”CCTV ini juga bisa menunjukkan penye­baran virus dan kontamina­sinya di mana saja,” jelasnya. Tak hanya itu, Bima Arya juga akan semakin gencar melakukan swab test dan ra­pid test guna memetakan lagi penyebaran virus corona yang sudah menjadi local transmitter di Kota Bogor. Sejauh ini di Kota Bogor baru 3.500 orang yang melakukan swab test. ”Kalau sesuai ke­tentuan WHO minimal 8.000 orang, jadi perlu 5.000 lagi. Kita akan genjot setiap hari, paling tidak 200 swab test setiap hari,” ujarnya. Ketika ditanya berapa ke­tersediaan swab test kit-nya, Bima menuturkan, saat ini Pemkot Bogor hanya memi­liki 2.000 sisa swab test kit dan 900 rapid test kit. ”Saat ini kami masih mengajukan pengadaannya ke Provinsi Jawa Barat,” pungkasnya. (dil/b/mam/py)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X