Berbeda dengan wakil rakyat pada umumnya, anggota DPRD Kota Bogor dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Akhmad Saeful Bakhri (ASB), rupanya jauh dari kesan mewah. Dalam beraktivitas sehari-hari, mantan pengusaha ini selalu menggunakan motor antik keluaran 80-an. TANPA rasa malu, ia mengendarai motor super cup 800 atau Honda 82 dari rumah menuju gedung wakil rakyat. Pria yang akrab disapa ASB ini menuturkan, selain hobi dengan kendaraan klasik, motor ini menjadi saksi bisu perjalanan hidupnya. ”Mengendarai motor klasik itu melahirkan romantisme perjuangan dari seorang lelaki yaitu ayah saya,” ungkap ASB kepada Metropolitan. ASB yang kini duduk di Komisi IV DPRD Kota Bogor itu menambahkan, motor tersebut dulu digunakan ayahnya untuk operasional sehari-hari. Bahkan, saat dirinya beranjak dewasa, motor itu digunakan untuk mencari ilmu di bangku universitas. ”Saya dari kecil sampai remaja, kemudian bekerja dan sampai hari ini selalu pakai motor ini. Sekolah saya pakai motor ini, kuliah saya pakai motor ini dan bekerja pun pakai motor ini,” tuturnya. Dari 1982 hingga kini, lanjut ASB, STNK motor itu pun masih atas nama ayahandanya. Ia mengaku ingin menghilangkan stigma kemewahan yang melekat pada anggota dewan. ”Menghapus stigma bahwa menjadi anggota dewan itu untuk menaikkan taraf hidup pribadi, tidak perlu dan tidak harus selalu bermewah-mewah. Menjadi anggota dewan adalah menjadi sarana pengabdian untuk masyarakat,” terangnya. ASB menambahkan, menjadi anggota dewan itu merupakan jembatan kesederhanaan. Sebab, tugas anggota DPRD adalah amanah yang diberikan warga. ”Aspirasi warga di bawah ini yang ingin diperjuangkan. Jadi, saya tidak ingin memunculkan kesan kemewahan dari seorang anggota DPRD,” ujarnya. Terkait motor klasik yang dimilikinya, ASB mengatakan bahwa biaya perawatan motor klasik jauh lebih murah dibanding motor mewah saat ini. ”Ini gampang merawatnya. Tinggal merawat platina, busi yang seputar pengapian saja. Jadi lebih mudah dibanding motor sekarang. Saya lebih nyaman pakai motor ini,” katanya. Tidak hanya motor klasik 80-an, ASB juga memiliki vespa dan mobil klasik. ”Ada beberapa kendaraan klasik. Saya juga ada vespa, sepeda klasik juga ada. Ya senang saja dengan barang-barang klasik,” ungkapnya. Memiliki dan merawat barang klasik, membuatnya tidak lupa akan sejarah. ”Dari klasik itu muncul sebuah kesederhanaan yang membuat kita tidak lupa akan sejarah,” pungkasnya. (dil/b/mam/py)