Senin, 22 Desember 2025

Disparbud Belum Restui Tempat Wisata Beroperasi Lagi

- Jumat, 26 Juni 2020 | 09:38 WIB

METROPOLITAN – Pene­rapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Transi­si di Kota Bogor tinggal men­ghitung hari. Namun, Pemerin­tah Kota (Pemkot) Bogor melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) masih mempertimbangkan untuk membuka kembali se­jumlah objek wisata di Kota Bogor. Kadisparbud Kota Bogor, Atep Budiman, mengungkap­kan, saat ini sudah banyak lokasi wisata di Kota Bogor yang mengajukan proposal tentang protokol kesehatan yang akan dijalankan jika di­buka nanti. Di antaranya Jungle Waterpark, Cifor, Kun­tum, Kampung Tematik dan beberapa Sanggar Tari. Ada sekitar 200 lebih lokasi wi­sata di Kota Bogor yang ber­siap-siap untuk beroperasi kembali. ”Sudah cukup banyak yang mengajukan, tapi kami masih berhati-hati dalam melakukan seleksi mana saja yang boleh buka dan tidak, karena kan setiap lokasi wisata karakte­ristiknya berbeda-beda,” ujar Atep kepada Metropolitan, Kamis (25/6). Atep menjelaskan, ada tiga tingkatan potensi penyebaran virus di lokasi wisata. Terlebih di tengah pandemi, ia menga­ku tidak mau ketika lokasi wisata dibuka malah menim­bulkan klaster baru. ”Jadi, ada yang low risk, medium risk dan high risk. Dari situ kami menilai apakah akan mengelu­arkan rekomendasi atau tidak,” katanya. Sementara itu, Ketua IDI Kota Bogor, Zainal Arifin, me­nilai, adanya pelonggaran berupa dibiarkannya masy­arakat berkerumun di suatu tempat, maka potensi klaster baru sangat memungkinkan. Namun jika tiga kunci mela­wan corona dijalankan, maka penularan atau potensi lahi­rnya klaster baru bisa ditekan. ”Ini kan penularannya dari manusia ke manusia. Nah, kuncinya agar tidak tertular itu ada tiga, yaitu pakai mas­ker, rajin cuci tangan dan jaga jarak minimal 1 meter,” jelasnya. Untuk menahan laju pan­demi di sisa waktu PSBB Transisi dan menjaga agar tak ada penambahan kasus corona, Zainal mengimbau masyarakat tidak terlalu ter­lena dalam euforia dibuka­nya lokasi wisata. ”Walau dalam kebijakan ada pelong­garan transisi new normal, secara pribadi setiap warga harus aware untuk melin­dungi diri sendiri dan kelu­arga,” ujarnya. ”Artinya, kalau tidak butuh apa-apa, tetap di rumah. Stay at home, work from home. Jangan terlalu euforia karena secara fakta ancaman ini ada di depan mata,” pungkasnya. (dil/b/mam/py)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X