Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Bogor terus merawat sejumlah fasilitas publik di kawasan GOR Pajajaran. Meski Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor belum secara resmi membuka fasilitas umum tersebut, perawatan tetap dilakukan demi mencegah penyebaran virus corona. Kepala Dispora Kota Bogor, Herry Karnadi, mengaku kekurangan anggaran lantaran adanya refokusing anggaran untuk penanganan Covid-19. Meski begitu, pihaknya tak kehabisan akal. Menggandeng komunitas pecinta olahraga, merupakan salah satu cara meringankan beban biaya perawatan. ”Kemarin kita mengecat lapangan basket dan lapangan voli. Itu hasil kerja sama kita dengan para komunitas. Karena beberapa anggaran dipangkas untuk penanganan Covid-19, terpaksa dinas harus mencari cara lain. Yakni memanfaatkan bantuan,” tuturnya. Dari beberapa fasilitas olahraga di kawasan GOR Pajajaran, sambung Herry, Dispora Kota Bogor hanya menganggarkan biaya perawatan stadion dalam dan Kolam Renang Mila Kencana. ”Sebenarnya ada anggaran perawatan pada Dispora, tapi terbatas hanya untuk rumput lapangan stadion GOR Pajajaran dan kolam renang. Di mana anggaran disiapkan Rp300 juta untuk kedua tempat itu, itu pun untuk satu tahun ke depan,” bebernya. Herry juga mengaku banyak melibatkan komunitas dan pecinta olahraga untuk membantu merawat sarana olahraga lainnya. Di antaranya seperti futsal indoor, basket indoor, voli dan sarana olahraga publik lainnya. ”Seperti lapangan basket luar itu kita libatkan komunitas. Ada komunitas basket, ada juga komunitas bola, futsal dan lainnya. Kalau nggak gitu, lapangan gak bisa dicat, dirawat. Alhamdulillah sekarang sudah lebih bagus,” terangnya. Walau setelah Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) proporsional di masa transisi ini sarana olahraga bakal kembali dibuka, Herry mengaku bakal memprioritaskan venue yang bersifat outdoor. Selain itu, ia juga tidak akan memberikan izin kepada pihak mana pun untuk menggelar sejumlah kejuaraan lantaran berpotensi mengundang kerumunan. ”Berbagai even olahraga sepertinya menjadi paling akhir akan digelar. Kemungkinan semua bisa kembali normal akhir tahun, itu juga tergantung kondisi,” katanya. Sebelumnya, Kemenpora telah merilis protokol kesehatan untuk kegiatan olahraga nasional di masa normal baru. Tertulis di panduan dengan Nomor 6.11.1/Menpora/VI/2020 tentang Protokol Pencegahan Penularan Covid-19. ”Secara khusus ada tiga jenis kegiatan olahraga yang diatur, yaitu kegiatan Pelatihan Nasional (Pelatnas), Pelatihan Daerah (Pelatda) kejuaraan dan kegiatan olahraga rekreasi. Kemenpora juga membagi tahap pelaksanaannya menjadi tiga,” tutur Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kota Bogor, Benninu Argoebie. Pria yang akrab disapa Benn ini menjelaskan, pada tahap pertama, olahraga boleh dilakukan kembali oleh setiap induk cabang olahraga individu dengan tetap menerapkan protokol pencegahan Covid-19 yang ketat. Salah satunya melakukan tes Polymerase Chain Reaction (PCR) bagi seluruh personel cabang olahraga. ”Intinya, kami tinggal menunggu keputusan dari Pemkot Bogor soal ini. Yang pasti, kita siap menerapkan protokol kesehatan bagi seluruh cabang olahraga di bawah naungan KONI Kota Bogor sesuai regulasi yang berlaku,” tutupnya. (ogi/b/mam/py)