Senin, 22 Desember 2025

Ribuan Siswa Miskin Gagal Masuk Sekolah Negeri

- Rabu, 1 Juli 2020 | 10:15 WIB

METROPOLITAN – Seba­nyak 1.600 siswa yang mendaf­tar lewat jalur afirmasi atau jalur khusus bagi peserta didik dari keluarga ekonomi tidak mampu, dipastikan gagal masuk sekolah negeri usai Dinas Pendidikan (Dis­dik) Kota Bogor mengumum­kan hasil Penerimaan Pe­serta Didik Baru (PPDB) tingkat SMP.Kepala Bidang SMP pada Dinas Pendidikan (Dis­dik) Kota Bogor, Arni Suhaerani, mengakui pihaknya belum bisa sepenuhnya menerima calon peserta didik dari jalur afirmasi. ”To­tal pendaftar ada 2.717 dari jalur afirmasi. Kuota yang tersedia hanya 1.117,” katanya.­ Berdasarkan data yang ada, sebanyak 1.600 calon siswa dari jalur afirmasi dipastikan tidak bisa mengenyam bang­ku pendidikan lantaran ke­terbatasan kuota yang terse­dia. ”Terpaksa tidak bisa terlayani, karena daya tampung kita tidak mampu,” ujarnya. Menurutnya, jumlah kuota yang tersedia tahun ini sudah ditambah lima persen dari jumlah sebelumnya yang ha­nya 15 persen. Penambahan tersebut dilakukan karena pertimbangan kondisi pan­demi sekarang ini. Namun tetap animonya luar biasa. Di luar jalur afirmasi, pada tahap pertama justru jalur tenaga kesehatan (nakes) yang menangani Covid-19 tidak terlalu diminati. Ada sekitar 35 kuota yang masih mubazir alias tidak terisi. Namun, ada juga calon siswa yang tidak diterima karena berkumpul di satu sekolah. “Kan ada kuota dua persen, satu sekolah itu rata- rata enam sampai empat siswa tergantung rombel. Jadi, kalau ditotal itu 114 orang kuotanya. Animonya hanya ngumpul di satu sekolah. Sementara data kan online, jadi otomatis ma­suk,” tuturnya. Untuk jalur prestasi, sam­bung Arni, jumlah pendaftar hanya mencapai 634 dari 1.119 kuota yang tersedia. ”Penyebabnya seperti biasa, banyak orang tua siswa yang hanya tertuju pada satu se­kolah favorit. Jadi, tidak se­dikit sekolah yang masih tersisa banyak kuota,” be­bernya. Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bo­gor, Fahrudin, mengatakan, banyaknya calon siswa yang tidak keterima masuk ke se­kolah negeri bukan kali ini saja terjadi. Hal serupa juga kerap terjadi pada tahun se­belumnya. Tingginya angka calon siswa yang gagal masuk sekolah negeri lantaran jumlah kuota tidak seimbang, antara lulusan dengan jumlah kursi yang tersedia. Dalam satu tahun, setidaknya ada 20.000 siswa lulusan SD yang mendaftar masuk sekolah negeri. Semen­tara jumlah kursi SMP ne­geri di Kota Bogor berbanding jauh dengan jumlah lulusan. ”Daya tampung 20 SMP ne­geri di Kota Bogor hanya ber­kisar 6.000 siswa. Sedangkan jumlah lulusan SD dan MI ada sekitar 20.000 siswa. Ini kan jauh sekali jumlahnya. Ma­kanya tak heran, kalau setiap tahun banyak calon siswa yang gagal masuk negeri,” pung­kasnya. (ogi/b/mam/py)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X