METROPOLITAN – Pemerintah Kota (Pemkot) kembali mengambil langkah cepat untuk menghidupkan Perusahaan Daerah Jasa Transportasi (PDJT) Kota Bogor yang telah mati suri. Usai mendapat restu untuk mengelola Bus Uncal dari Dinas Perhubungan (Dishub), kali ini Pemkot Bogor bakal mempersi lakan PDJT mengelola sejumlah titik parkir di Kota Bogor. Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim, mengungkapkan, pihaknya sudah memiliki sejumlah konsep untuk memberikan peluang kepada PDJT untuk bisa eksis kembali, yakni dengan menggabungkan potensi pada Organisasi Perangkat Daerah (OPD) atau Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang ada. Ya, seperti pengelolaan parkir, PDJT nantinya bakal diberikan jalan untuk menjalin sinergitas dan kerja sama dengan sejumlah OPD dan instansi pemerintah yang ada. Di antaranya seperti mengelola parkir di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bogor. Bahkan, PDJT nantinya bisa mengelola perparkiran di sejumlah instansi pemerintahan lainnya, jika potensi perparkiran di sana menjanjikan dan berpotensi menghasilkan pundi-pundi pendapatan. ”Jadi istilahnya kerja sama, nanti bisa tuh lahan parkir RSUD Kota Bogor dikelola PDJT. Arahannya juga bukan kerja sama lagi, tapi bisa membangun fasilitas perparkiran, misal membuat gedung parkir untuk kendaraan di sana,” ujarnya. Sementara di bidang perbengkelan, sambung Dedie, PDJT Kota Bogor nanti dipersilakan menjalin kerja sama dengan pihak ketiga untuk membantu merintis badan usaha perbengkelan. Pemkot Bogor juga sudah menyiapkan opsi lahan untuk membantu merintis badan usaha perbengkelan PDJT ini. Rencananya PDJT diarahkan menggunakan lahan di Terminal Bubulak. Nantinya lokasi tersebut bisa juga dijadikan perkantoran untuk PDJT ke depannya. ”Jadi kan nanti kalau sudah jadi perbengkelan bisa melayani kendaraan dinas yang kita miliki. Tapi, ini semua sambil berjalan pelan-pelan. Satu-satu dulu kita kerjakan. Yang terpenting, kita sudah punya skema untuk membangkitkan PDJT,” tegasnya. Sejumlah langkah tersebut sengaja diambil Pemkot Bogor demi membantu PDJT bangkit dan menstabilkan neraca perekonomian perusahaan pelat merah Kota Hujan tersebut. Dengan adanya sejumlah konsep badan usaha ini, ia berharap bisa membantu PDJT bangkit dan berkontribusi terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Bogor di masa mendatang serta mampu mengambil perannya sebagai perusahaan yang bergerak di bidang transportasi. ”Ini semua karena PDJT perlu dibantu dan karena kondisi PDJT sangat memprihatinkan. Jadi, salah satu upaya kita itu tadi, memberikan mereka akses mewujudkan PDJT yang lebih sehatlah. Intinya sih ke arah sana. Kita tidak mungkin diam saja melihat ini,” terangnya. Sementara itu, anggota Komisi II DPRD Kota Bogor, Lusiana Nurissiyadah, menyambut baik soal wacana untuk menghidupkan kembali PDJT. Bahkan, ia menilai konsep yang bagus untuk membangkitkan kembali PDJT. Pihaknya mengaku pernah membahas hal serupa dengan Pemkot Bogor. Wanita yang juga menjabat sebagai ketua Fraksi Kebangkitan Bintang Restorasi (FKBR) Kota Bogor ini menilai, sinergitas dan komunikasi antar-OPD dalam menghidupkan PDJT dinilai menjadi kunci utama suksesi tiga konsep tersebut. Tidak hanya PDJT, Lusiana juga menyoroti sejumlah Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) lainnya milik Kota Hujan yang dinilai kurang bersinergi dengan instansi lainnya. ”Harusnya dari dulu seperti ini. Satu sama lain saling bersinergi. Contohnya Perumda Tirta Pakuan dalam ngurus keuangan, seharusnya mereka bersinergi dengan Bank Kota Bogor biar uang Pemkot Bogor itu tidak ke mana-mana. Jangan malah ke bank lain,” ucapnya. (ogi/b/mam/py)