Senin, 22 Desember 2025

Mati Suri! PDJT bakal Urusi Parkiran di Bogor

- Senin, 6 Juli 2020 | 08:45 WIB

METROPOLITAN – Pe­merintah Kota (Pemkot) kembali mengambil langkah cepat untuk menghidupkan Perusahaan Daerah Jasa Transportasi (PDJT) Kota Bogor yang telah mati suri. Usai mendapat restu untuk mengelola Bus Uncal dari Dinas Perhubungan (Dishub), kali ini Pemkot Bogor bakal mempersi lakan PDJT mengelola sejumlah titik parkir di Kota Bogor. Wakil Wali Kota Bogor, De­die A Rachim, mengungkap­kan, pihaknya sudah memi­liki sejumlah konsep untuk memberikan peluang ke­pada PDJT untuk bisa eksis kembali, yakni dengan meng­gabungkan potensi pada Organisasi Perangkat Daerah (OPD) atau Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang ada. Ya, seperti pengelolaan parkir, PDJT nantinya bakal diberikan jalan untuk men­jalin sinergitas dan kerja sama dengan sejumlah OPD dan instansi pemerintah yang ada. Di antaranya seperti mengelola parkir di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bogor. Bahkan, PDJT nantinya bisa mengelola perparkiran di sejumlah in­stansi pemerintahan lainnya, jika potensi perparkiran di sana menjanjikan dan ber­potensi menghasilkan pun­di-pundi pendapatan. ”Jadi istilahnya kerja sama, nanti bisa tuh lahan parkir RSUD Kota Bogor dikelola PDJT. Arahannya juga bukan kerja sama lagi, tapi bisa membangun fasilitas perpar­kiran, misal membuat gedung parkir untuk kendaraan di sana,” ujarnya. Sementara di bidang per­bengkelan, sambung Dedie, PDJT Kota Bogor nanti dip­ersilakan menjalin kerja sama dengan pihak ketiga untuk membantu merintis badan usaha perbengkelan. Pemkot Bogor juga sudah menyiapkan opsi lahan un­tuk membantu merintis ba­dan usaha perbengkelan PDJT ini. Rencananya PDJT dia­rahkan menggunakan lahan di Terminal Bubulak. Nanti­nya lokasi tersebut bisa juga dijadikan perkantoran untuk PDJT ke depannya. ”Jadi kan nanti kalau sudah jadi perbengkelan bisa me­layani kendaraan dinas yang kita miliki. Tapi, ini semua sambil berjalan pelan-pelan. Satu-satu dulu kita kerjakan. Yang terpenting, kita sudah punya skema untuk membangkitkan PDJT,” te­gasnya. Sejumlah langkah tersebut sengaja diambil Pemkot Bo­gor demi membantu PDJT bangkit dan menstabilkan neraca perekonomian peru­sahaan pelat merah Kota Hujan tersebut. Dengan ada­nya sejumlah konsep badan usaha ini, ia berharap bisa membantu PDJT bangkit dan berkontribusi terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Bogor di masa menda­tang serta mampu mengam­bil perannya sebagai peru­sahaan yang bergerak di bidang transportasi. ”Ini semua karena PDJT perlu dibantu dan karena kondisi PDJT sangat mem­prihatinkan. Jadi, salah satu upaya kita itu tadi, membe­rikan mereka akses mewu­judkan PDJT yang lebih se­hatlah. Intinya sih ke arah sana. Kita tidak mungkin diam saja melihat ini,” terang­nya. Sementara itu, anggota Ko­misi II DPRD Kota Bogor, Lusiana Nurissiyadah, me­nyambut baik soal wacana untuk menghidupkan kem­bali PDJT. Bahkan, ia meni­lai konsep yang bagus untuk membangkitkan kembali PDJT. Pihaknya mengaku pernah membahas hal ser­upa dengan Pemkot Bogor. Wanita yang juga menjabat sebagai ketua Fraksi Kebang­kitan Bintang Restorasi (FK­BR) Kota Bogor ini menilai, sinergitas dan komunikasi antar-OPD dalam menghidup­kan PDJT dinilai menjadi kunci utama suksesi tiga konsep tersebut. Tidak hanya PDJT, Lusiana juga menyoroti sejumlah Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) lainnya milik Kota Hujan yang dinilai kurang bersinergi dengan instansi lainnya. ”Harusnya dari dulu seperti ini. Satu sama lain saling bersinergi. Con­tohnya Perumda Tirta Pa­kuan dalam ngurus keuangan, seharusnya mereka bersin­ergi dengan Bank Kota Bogor biar uang Pemkot Bogor itu tidak ke mana-mana. Jangan malah ke bank lain,” ucapnya. (ogi/b/mam/py)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X