METROPOLITAN – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor hanya akan memfokuskan program pembangunan infrastruktur yang memiliki daya ungkit bagi perekonomian masyarakat. Pada 2020, potensi pendapatan daerah menurun drastis dan berimbas pada perencanaan APBD 2021. Sekadar diketahui, pendapatan daerah Pemkab Bogor menyusut Rp1,58 triliun selama pandemi Covid-19. Sehingga Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) lebih selektif dalam mengajukan rencana program pembangunan untuk 2021. “Difokuskan pada program yang memiliki daya ungkit. Misalnya, jalan yang memiliki akses tinggi dalam distribusi pertanian,” terang Kepala Bidang Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Wilayah (Bappedalitbang) Kabupaten Bogor, Lestia Irmawati, Senin (13/7). Menurutnya, Pemkab Bogor tidak bisa berharap adanya dana stimulus dari Pemprov DKI, Pemprov Jawa Barat maupun Dana Alokasi Khusus (DAK) dari pemerintah pusat, karena pandemi Covid-19 berimbas ke tingkat pemerintahan tersebut. “Berat ya kalau mengharap Banprov atau DAK. Semua terdampak Covid-19 dan sama-sama ada refocusing anggaran serta perubahan target pendapat dan imbasnya. Sektor ekonomi pun sempat terhenti saat pandemi,” kata Irma, sapaan akrabnya. Meski begitu, pemkab memilih program pembangunan yang lebih berefek pada perekonomian masyarakat dan memprioritaskan beberapa program pembangunan strategis. Di antaranya seperti pembangunan Jalan Bojonggede-Kemang dan Jalan Lingkar Gunungsindur. “Jadi, kami berharap SKPD lebih selektif, mana yang bisa masuk program atau yang punya skala prioritas. Sebab, anggaran tahun depan pasti sangat terbatas,” jelas perempuan berkacamata ini. (ps/feb/py)