Tidak ada kata menyerah dalam sebuah peperangan. Tak ada pahlawan yang membalikkan badan di medan perang. Hal itu selalu tertanam di benak setiap prajurit Batalyon Kesehatan (Yonkes) 1/1 Komando Strategi Angkatan Darat (Kostrad) yang bertugas menjadi tenaga kesehatan (nakes) di tempat karantina Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Selatan. SELAMA satu bulan terhitung sejak 28 Mei hingga 29 Juni, sebanyak 22 prajurit Yonkes 1/1 Kostrad berjibaku melawan virus yang menjangkiti seribu lebih orang dengan status positif corona dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) di Wisma Atlet. Batih Rontgen Ton Fidiastik Kirumkitlap, Sersan Kepala (Serka) Prahesta Chandra, dari Satuan Yonkes 1/1 Kostrad menerangkan, dari 22 prajurit yang bertugas dibagi menjadi 5 tim. Yakni, 6 orang di bagian keperawatan, 1 orang di bagian swab test, 12 orang di bagian pemeriksaan, 3 orang di bagian farmasi dan 2 orang di bagian dekontaminasi. Dalam tiga hari, Tim Nakes dari Yonkes 1/1 Kostrad hanya istirahat satu hari. Di mana dalam sekali bertugas, mereka dibalut pakaian hazmat selama 8 jam dan dipaksa menahan rasa lapar, haus dan panas demi melawan musuh yang tidak terlihat. ”Kita itu sistemnya sehari kerja, sehari istirahat. Jadi full kami bersama relawan lainnya bahu-membahu menyembuhkan pasien yang dirawat di Wisma Atlet,” kata Chandra kepada Metropolitan, Rabu (15/7). Akan tetapi, Chandra menggambarkan kondisi pasien yang dirawat di Wisma Atlet, Kemayoran, yang memberikan aura positif dan mau berjuang melawan Covid-19. Tidak sedikit para nakes dan pasien saling menghibur dengan senam bersama serta beribadah secara berjamaah. ”Jadi selalu ada hikmah di balik musibah. Untuk pasien yang sekeluarga, mereka menjadi lebih dekat dan umat yang masih percaya dengan Tuhan semakin mendekatkan diri,” ujarnya. Dari dua bangunan Wisma Atlet yang digunakan sebagai tempat karantina pasien corona, Chandra berharap masyarakat di luar bangunan 32 lantai itu tetap menjaga kesehatan dan mematuhi protokol kesehatan. Meskipun saat ini Indonesia tengah memasuki masa pra Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB), masyarakat seharusnya tak terbawa suasana pelonggaran peraturan. ”Tetap gunakan masker, tetap mencuci tangan dan jaga kesehatan. Jangan sampai Anda merasakan hidup saat Anda sudah masuk ke Wisma Atlet. Jadi, jalani hidup dengan sehat karena kita belum tahu sampai kapan virus ini akan terus menyebar,” ungkapnya. Saat ini, Chandra dan Tim Yonkes 1/1 Kostrad sudah bisa kembali bersama keluarga dan sanak-saudara karena sudah menjalani masa karantina mandiri pasca merawat pasien Covid-19. Selain itu, ia juga tak akan ragu dan tidak akan menolak ketika ditugaskan kembali di Wisma Atlet. Sebab, ia merasa di sana lah tempat di mana kehidupan seharusnya dijaga.(dil/b/mam/py)