METROPOLITAN - Imbas pandemi Covid-19 terasa bukan hanya di sektor ekonomi, tapi juga dunia pendidikan. Ya, salah satunya Sekolah Ibu (SI) yang tahun ini ditiadakan. Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Perempuan dan Perlindungan Anak (DPMPPA) Kota Bogor, Iceu Pujiati, mengatakan, anggaran SI terkena refokusing atau pergeseran anggaran untuk penanganan Covid-19, sehingga SI 2020 ditiadakan. ”SI anggarannya menjadi nol dari sebelumnya Rp3,7 miliar,” terang Iceu saat ditemui Metropolitan usai menghadiri rapat dengan Komisi IV DPRD Kota Bogor di ruang rapat Komisi IV, kemarin siang. Menurutnya, pemindahan anggaran tersebut, mengingat kondisi pandemi saat ini yang tidak memungkinkan melakukan perkumpulan dalam jumlah banyak. ”Kan nggak mungkin juga mengadakan pelatihan dalam jumlah peserta yang banyak. Maka dari itu, anggarannya tahun ini ditiadakan alias dipindahkan,” ujarnya. Meski begitu, pihaknya akan kembali mengajukan anggaran SI untuk tahun anggaran 2021. Tidak hanya Sekolah Ibu, sejumlah anggaran di DPMPPA juga terkena pergeseran. ”Awalnya anggaran di dinas kami ada Rp18 miliar. Tapi sekarang sisa Rp6 miliar. Semuanya kena refokusing,” katanya.Iceu bercerita, selama 2020 ini anggaran SI sama sekali belum tersentuh atau belum digunakan. Bahkan, sejak awal tahun lalu, program yang sudah berjalan sejak 2018 belum sekalipun dilaksanakan. ”Anggarannya masih utuh belum kita gunakan, karena keburu pandemi,” tuturnya. Terpisah, Ketua Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kota Bogor, Yane Ardian, mengaku tidak ingin banyak komentar mengenai refokusing anggaran SI. Ia mendukung jika anggaran tersebut digunakan untuk kepentingan publik yang lebih penting, khususnya penanganan Covid-19 di Kota Bogor. Bahkan, wanita yang juga menjadi salah satu pencetus pelaksanaan SI di Kota Bogor ini menyerahkan sepenuhnya kepada pemangku kebijakan kaitan pemindahan anggaran SI tersebut. ”DPRD tentu lebih paham tentang anggaran yang harus diprioritaskan. Saya bisa memahami,” pungkasnya saat dikonfirmasi Metropolitan. (ogi/b/mam/py)