METROPOLITAN – Usai staf DPRD Kabupaten Bogor dipastikan positif terpapar Covid-19, kantor DPRD Kabupaten Bogor dipastikan bakal ditutup hingga batas waktu yang tidak ditentukan. Namun unsur pimpinan DPRD rupanya tetap disarankan tetap masuk atau bekerja seperti biasa. Ketua DPRD Kabupaten Bogor, Rudy Susmanto, mengaku dirinya tetap ngantor seperti biasa, meski ada sejumlah staf di Sekretariat DPRD yang terpapar Covid-19. ”Rencananya DPRD kita tutup sampai Jumat. Kalau belum kondusif kita tutup sampai waktu yang tidak ditentukan, tapi tetap unsur ketua masih tetap masuk,” katanya. Rudy juga sudah menunda segala bentuk rancangan dan jadwal kegiatan tersebut. ”Kegiatan yang sudah kita jadwalkan sementara kita tangguhkan dan kita geser pelaksanaannya,” ujarnya. Meski sudah ada sejumlah agenda dan jadwal kegiatan, Rudy mengaku unsur ketua akan mem-backup kegiatan dan jadwal yang bersifat penting dan tidak bisa ditunda. ”Kalau agendanya penting, otomatis ketua yang akan mem-backup,” tegasnya. Selain itu, pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan Sekretariat DPRD untuk sesegera mungkin menyurati bupati Bogor atas temuan dua kasus positif Covid-19 dan tiga kasus reaktif tersebut. ”Kita akan jadwalkan secepatnya agar semua di rapid test,” ujarnya. Sekadar diketahui, dua orang yang dinyatakan positif Covid-19 itu merupakan pendamping Komisi DPRD Kabupaten Bogor. Dari 15 orang yang di-rapid test hari ini, tiga di antaranya menunjukkan hasil reaktif Covid-19. ”Hari ini (kemarin, red) sekretariat DPRD melakukan rapid tes. Dari 15 yang diperiksa, 3 di antaranya reaktif Covid-19. Jadi totalnya dua orang positif Covid-19, tiga lainnya reaktif. Yang tiga ini langsung diisolasi untuk dilakukan swab test,” terangnya. Sementara itu, Sekwan DPRD Kabupaten Bogor, Rony Sukmana, menyebutkan, dua pegawai yang positif itu tertular dari keluarganya. Sebab, anak dan istri yang bersangkutan terlebih dulu dinyatakan positif corona. “Jadi ada dua. Istri dan anaknya positif Covid-19,” katanya. Atas kejadian itu, ia mengaku pihaknya langsung melakukan penyemprotan disinfektan setiap pagi dan sore. Bahkan terhitung mulai Rabu (5/8), pihaknya bakal memberlakukan Work From Home (WFH) bagi seluruh petugas Sekretariat DPRD. ”Untuk kantor kita semprot disinfektan setiap hari. Kita juga akan lakukan rapid test kepada seluruh pegawai sekretariat DPRD. Kebijakan WFH juga akan kita berlakukan,” ujarnya. “Jadi tidak kita kosongkan. Hanya dibatasi, bukan di-lockdown. Kita skemanya 70 persen bekerja dari rumah, sementara 30 persen sisanya bekerja di kantor. Rencananya besok (hari ini, red) semua staf akan kita rapid test di Labkesda Cibinong,” tandasnya. (ogi/a/mam/py)