Setiap tahun ada saja warga miskin baru yang masuk daftar Program Keluarga Harapan (PKH). Ini menyusul adanya target Kementerian Sosial (Kemensos) untuk melepas program bansos dari Keluarga Penerima Manfaat (KPM) untuk diisi warga miskin baru lainnya. DIRJEN Perlindungan dan Jaminan Sosial Kemensos Republik Indonesia, Pepen Nazaruddin, mengatakan, setiap Program Keluarga Harapan (PKH) harus mampu membuat KPM lepas dari program bansos yang selama ini diberikan pemerintah. Istilahnya graduasi. Untuk itu, Pepen menginstruksikan Sumber Daya Manusia (SDM) harus mempunyai strategi dalam melaksanakan tugas agar target graduasi bisa terlaksana. ”SDM PKH tidak hanya melaksanakan kegiatan rutin, tapi juga harus memastikan KPM menerima bantuan dan melaksanakan Pertemuan Peningkatan Kemampuan Keluarga (P2K2) dalam melaksanakan tugas,” katanya. Dengan mengetahui dan mengenal lingkungan KPM, Pepen berharap proses graduasi bisa dilakukan dengan cepat. ”SDM PKH harus berorientasi pada output yaitu graduasi. Saya minta SDM PKH Kabupaten Bogor bekerja keras dan bersinergi dengan dinsos untuk memperbanyak graduasi,” tegasnya. Berdasarkan data yang ada, sebanyak 131 ribu keluarga di Kabupaten Bogor masuk daftar penerima program PKH. ”Minimal 10 persen dari data ini bisa digraduasikan tahun ini. Minimal ya, saya yakin bisalah,” pintanya. Sementara itu, Sekretaris Dinas Sosial Kabupaten Bogor, Yanti Gunayanti, menjelaskan, PKH sangat membantu program Pemkab Bogor dalam mengentaskan kemiskinan. Oleh karena itu, peningkatan jumlah graduasi harus terus didorong agar warga miskin lainnya bisa mendapatkan giliran menerima bantuan PKH.”Kami bersama SDM PKH Kabupaten Bogor akan berusaha keras agar banyak KPM PKH yang tergraduasi. Sehingga jatah yang mereka tinggalkan dapat diisi warga miskin lainnya,” jelas Yanti. Yanti menambahkan, salah satu indikator keberhasilan kerja pemerintah daerah adalah jika dapat menekan angka kemiskinan. Hingga Juli 2020 angka kemiskinan di Bumi Tegar Beriman mencapai angka 9,6 persen. Sebelumnya, angka kemiskinan di Kabupaten Bogor mencapai 6,6 persen. ”Meningkatnya angka kemiskinan itu tak terlepas dari dampak pandemi Covid-19,” lanjutnya. Dengan sinergitas, ia berharap pihaknya bersama Kemensos bisa meningkatkan angka graduasi tahun ini. ”Kita tentu akan berusaha menggraduasikan penerima PKH semaksimal mungkin,” tutupnya. (ogi/c/ feb/py)