METROPOLITAN – Dampak wabah Covid-19 terus meluas. Tak hanya pada sektor ekonomi, sosial dan sendi masyarakat, tapi juga mempengaruhi roda pemerintahan, termasuk Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Bogor. Kepala Bidang Perencanaan dan Pengembangan, Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah Bappenda Kabupaten Bogor, Dellianie Ukman, mengungkapkan, PAD Kabupaten Bogor terganggu lantaran adanya Covid-19. Target awal PAD yang mencapai Rp2,940 triliun tahun ini, diturunkan 22,03 persen atau setara dengan Rp647,9 miliar. ”Target PAD kita turunkan dari semula Rp2,940 miliar menjadi Rp2,292 miliar,” katanya kepada Metropolitan. Tak hanya PAD, perubahan target juga terjadi pada sektor Retribusi Daerah di tahun ini. ”Retribusi Daerah kita turunkan sebesar 24,87 persen. Dari yang awalnya Rp 189,4 miliar menjadi Rp 142,3 miliar pada tahun ini,” bebernya. Perubahan target pendapatan tersebut, sambungnya, dilakukan lantaran melihat kondisi pandemi seperti saat ini. ”Kita juga mesti menyesuaikan, tidak bisa juga kita memaksakan. Apalagi dengan kondisi seperti saat ini,” ujarnya. Sementara itu, Kepala Bappenda Kabupaten Bogor, Arif Rahman, mengatakan, setidaknya pihaknya sudah menyiapkan lima langkah jitu untuk membantu meningkatkan potensi pendapatan. Mulai melakukan pendataan dan pemetaan potensi wajib pajak baru hingga jemput bola kepada wajib pajak. ”Jemput bola biasanya kita lakukan dengan mobil keliling. Jadi kita datang ke wilayah-wilayah untuk menjemput wajib pajak. Melanjutkan kembali kerja sama dengan Kejaksaan Negeri Cibinong kaitan penagihan pajak daerah yang sempat tertunda karena covid-19,” ungkapnya. Anjloknya PAD di Kabupaten Bogor menjadi perhatian Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Bogor, M Leo Hananto Wibowo. Menurutnya, pandemi covid-19 dampaknya pada semua sektor dan sendi kehidupan, khususnya sosial dan ekonomi masyarakat. Maka dari itu, lanjut dia, penyesuaian target PAD merupakan hal wajar. ”Karena pendapatan dari sektor restoran, hotel, mal dan juga tempat wisata mengalami penurunan pendapatan yang cukup signifikan. Jadi hal wajar kalau Pemkab Bogor merubah target PAD tahun ini, kina kita juga tidak bisa memaksakan,” ucapnya. Meski begitu, politisi asal Partai Demokrat ini meminta dinas terkait ikut mengawasi dan menggarap potensi pendapatan yang ada. ”Saya minta kepada Pemkab Bogor, sejumlah program dan kebijakan yang diperuntukkan untuk menarik dan masyarakat dalam membayar pajak agar betul-betul dimaksimalkan, ” tuturnya. ”Penghapusan denda pajak, pemberian diskon pajak dalam periode tertentu mesti diseriusi. Hal tersebut dilakukan untuk menggenjot PAD agar tetap dapat mengejar target yang sudah ditentukan,” kata dia. Leo mengingatkan kepada masyarakat untuk taat dalam membayar pajak dan sesegera mungkin menyelesaikan pembayaran pajak. Hal ini lantaran pajak merupakan salah satu instrumen pendapatan daerah yang nantinya bakal digunakan untuk keberlangsungan pembangunan Kabupaten Bogor. “Ini kan bagian dari salah satu pendapatan Kabupaten Bogor juga. Jadi saya harap masyarakat bisa memakluminya dengan taat dalam membayarkan pajak,” tutupnya. (ogi/c/mam/py)