METROPOLITAN – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor berencana menggelar upacara HUT RI pada 17 Agustus 2020, meski di tengah pandemi Covid-19. Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra) pun disiapkan dengan menjalani sejumlah latihan di Lapangan Tegar Beriman, Cibinong, Kabupaten Bogor. Anggota paskibra ini menjalani latihan sambil mengenakan penutup wajah face shield. Selain itu, jumlah anggota Paskibra juga nampak lebih sedikit dibanding Paskibra HUT RI tahun sebelumnya yang mencapai 54 orang. ”Komposisinya sangat kecil, jadi jumlahnya yang direkrut hanya 15 (orang, red),” kata Pelatih Paskibra Kabupaten Bogor Sersan Kepala (Serka) TNI Suroto, Selasa (11/8). Suroto menjelaskan, pelatihan Paskibra HUT RI tahun ini sudah dimulai sejak Juli 2020. Pelatihan pun hanya dilakukan satu kali dalam seminggu. ”Itu pun tidak total latihannya seperti dulu, dari jam 7 pagi sampai 5 sore. Sekarang cuma setengah hari. Karena pandemi, kita tetap menjaga jarak, latihannya juga tidak terlalu banyak. Sebab, kita harus menjaga imunitas anak-anak kita,” katanya. Jumlah pelatih, tambah dia, turut dipangkas. Pelatih didatangkan dari Kodim 0621 Kabupaten Bogor, Lanud Atang Sendjaja dan Polres Bogor. ”Jadi, biasanya kita 7 pelatih dengan tim pelatih, dengan perwira 1. Sekarang hanya 3 pelatih. Semuanya dikurangi, karena kita harus menjaga jarak,” ungkap Suroto. Imbas pandemi Covid-19, panitia HUT RI tahun ini tidak melakukan seleksi anggota Paskibra yang baru. Menurut Suroto, ini dilakukan demi meminimalisasi kerumunan. Terlebih jumlah anggota Paskibra tahun ini dipangkas jadi jauh lebih sedikit. Jumlah anggota Paskibra dalam HUT RI tahun 2020 ini hanya 15 orang jauh lebih sedikit dibanding tahun 2019 lalu yang mencapai 54 orang. ”Pengibaran tahun 2020 tidak ada perekrutan, tapi kami tetap melaksanakan pengibaran untuk kebesaran Kemerdekaan Indonesia kita memakai (anggota Paskibra) yang tahun kemarin,” kata dia. Untuk pelaksanaan upacara pengibaran dan penurunan bendera nanti, kata Suroto, pasukan pengibar utama hanya 5 orang. Yakni 3 orang petugas pengibar di dekat tiang bendera yang dikawal 2 orang. ”Dalam upacara penurunan bendera pun sama, dan kami menggunakan cadangan tetap 5 orang. Ditunjuk dari tim kemarin baik dari Pasukan 17 dan Pasukan 8 kita ambil hanya 15 orang saja,” katanya. Selain itu, tambah dia, dalam upacara nanti juga akan diberlakukan jaga jarak termasuk antara Paskibra dengan inspektur upacara. Sehingga rencananya tidak akan ada sesi penyerahan sang saka merah putih dari inpekstur upacara kepada anggota Paskibra sebelum pengibaran. ”Kita melatih dari awal lagi supaya posisinya meraka harus bisa 15 orang ini, bagaimana teknik pengibaran, teknik penurunan, teknik pelipatannya juga karena bendera tidak diberikan dari irup atau inspektur upacara atau bupati yang diberikan kepada paskibra, jadi kami membawa langsung,” ungkapnya. (tib/mam/py)