METROPOLITAN – Proses Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) masih menjadi momok bagi masyarakat. Sebab di tengah kesulitan ekonomi, orang tua murid dipaksa membeli kuota agar anaknya bisa mengikuti pelajaran secara daring atau online. Keresahan yang dialami orang tua siswa, rupanya dirasakan Ketua Komisi I DPRD Kota Bogor, Safrudin Bima. Bahkan, ia turun langsung menyentuh masyarakat dengan membagikan kuota gratis. Meski tidak dapat memberikan bantuan kepada banyak masyarakat, pria yang akrab disapa SB ini berharap, KBM melalui daring bisa dilakukan. ”Kalau kita gagal mengatasi ini, kita akan kehilangan satu generasi dan itu jangan sampai terjadi,” kata SB, Selasa (11/8). Sebagai ketua Komisi I DPRD Kota Bogor, SB mengaku sudah mendorong Diskominfo melakukan pengadaan wifi di setiap kelurahan Kota Bogor. Sebab jika melihat kondisi sekarang, kebutuhan kuota internet bukan lagi menjadi kebutuhan sampingan, tapi sudah menjadi kebutuhan pokok. ”Makanya sebelum semua terealisasi, saya akan sentuh satu per satu masyarakat yang memiliki keterbatasan ekonomi agar tetap bisa belajar,” jelasnya. Menyusuri Kelurahan Tanahsareal, SB mengaku mendapati banyak aduan soal beratnya membeli kuota bagi orang tua murid yang tingkat ekonominya berada di bawah rata-rata. Maka dari itu, ia mengusulkan kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor untuk mendekatkan proses pembelajaran ke rumah warga. Misalkan dengan posyandu, musala atau fasilitas umum di lingkungan masing-masing dengan pertemuan terbatas. Guru bisa dihadirkan kepada warga yang membentuk kelompok belajar dan bisa dipantau dengan protokol kesehatan. ”Itu menurut saya harus dilakukan. Sebab, PJJ ini tidak mampu menerjemahkan tentang pesan pendidikan secara kuat. Ada item pendidikan yang tidak kuat dalam virtual,” pungkasnya. (dil/b/mam/py)