Sedikitnya peminat open bidding Eselon IIA untuk jabatan sekretaris daerah (sekda), rupanya menjadi persoalan baru bagi Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor. Padahal, tak kurang dari sebelas Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan pemkot sudah memenuhi persyaratan menjadi calon sekda. Terlebih, Ade Sarip yang saat ini menjabat sekda akan berakhir masa jabatannya awal Oktober.’ Berdasarkan pembaharuan Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kota Bogor pada Kamis (13/8) sudah ada dua PNS Kota Bogor yang mendaftarkan diri untuk mengikuti open bidding jabatan sekda. ”Sesuai data pada sistem kami sudah ada dua yang daftar, satu baru buka akun dan satu sudah memasukkan berkas secara online. Semuanya dari internal pemkot,” ujar Kabid Mutasi, Disiplin dan Kesejahteraan BKPSDM Kota Bogor, Elyis Sontikasyah, Kamis (13/8). Meski baru dua orang yang mendaftar, Elyis membeberkan ada sebelas nama PNS senior di Kota Bogor yang sudah memenuhi persyaratan dasar untuk mengikuti open bidding sekda, di antaranya Kepala Bappeda Hanafi, Kepala BPKAD Deni Mulyadi, Kadishub Eko Prabowo, Kadis DPMPTSP Firdaus, asisten Pemerintahan Dody Achdiat, asisten Kesra Irwan Riyanto, Kadispora Heri Karnadi, Kadis DPPKB Rahmawati, Setwan, Boris Derurasman, Kepala DKPP Anas Rasmana dan Kadis Arsip Agung Prihanto. Peminat open bidding sekda, membuat Ade Sarip turun tangan. Ia bakal memanggil sebelas PNS senior yang sudah memenuhi kriteria awal agar secepatnya mendaftarkan diri. ”Kalau perlu akan saya panggil lagi itu sebelas nama. Saya kan sebagai seniornya, kakaknya ya mau lah ngobrol untuk membahas ini,” katanya. Meski sudah ada beberapa PNS senior yang curhat kepada dirinya, Ade mengaku mau memberikan uji coba kepada PNS senior ini. Uji coba tersebut untuk para PNS mempresentasikan visi dan misinya demi memajukan Kota Bogor. Sebab, dengan keikutsertaan PNS senior ini dalam open bidding merupakan bentuk untuk memajukan Kota Bogor. ”Jadi, menurut saya bukan cerita kalau dia harus ikut jadi sekda, tapi sebagai kecintaan terhadap Kota Bogor, wajib mereka ikut,” tegasnya. ”Tidak ada cerita yang lain, kita birokrat. Harus punya sikap yang sama sebagai pelayan publik. Sebagai pelaksana kebijakan publik, kata kuncinya dipegang kita semua. Jadi, ingin membuat hal yang baik untuk Kota Bogor. Saya merasakan itu, makanya semua teman-teman mendukung,” sambungnya. Kekhawatiran Wali Kota Bogor, Bima Arya, mulai berkurang, setelah aduan PNS yang mendaftarkan diri dalam open bidding untuk jabatan sekda. Bahkan, Bima Arya mempunyai kriteria tersendiri untuk sekda yang akan membantu dirinya. ”Jadi yang punya kemampuan untuk dua hal sekaligus, akselerasi dan harmonisasi. Akselerasi semua program dan kegiatan, namun tetap membangun suasana yang harmonis, baik di lingkungan ASN pemkot maupun dengan Forkopimda dan semua elemen warga Kota Bogor,” kata Bima. Namun secara rinci, Bima mengungkapkan dirinya lebih memilih calon yang memiliki mental kuat. Melihat situasi Kota Bogor yang masih diterpa pandemi Covid-19, ia berharap calon sekda Kota Bogor nantinya memiliki hati yang kuat dalam melewati ujian pandemi ini. ”Saat ini dan tahun depan masih fokus ke penanganan Covid. Prioritas kesehatan, pemulihan ekonomi dan pendidikan. Jadi, saya harap calon sekda mampu menghadapi itu semua,” terangnya. Sebelumnya, Direktur Democracy and Electoral Empowerment Partnership (DEEP), Yusfitriadi, menilai, sepinya peminat jabatan sekda di Kota Bogor lantaran beberapa hal. Di antaranya mereka memiliki rasa khawatir yang tinggi untuk mengikuti ritme kerja Bima Arya. Terlebih, Bima mempunyai banyak program yang cukup atraktif bagi dirinya. “PNS mana saat ini yang tak ingin jadi sekda. Apalagi, mereka sudah memenuhi syarat administratif,” katanya. Calon sekda di Kota Bogor ini harus bisa menerjemahkan apa yang diinginkan wali kota dan wakilnya sekaligus menjadi jembatan antara Pemkot Bogor dengan DPRD. Selain itu, Yus juga menilai jika tak ada satu pun pejabat yang mendaftarkan diri, Bima Arya harus segera berdiskusi dengan pejabat yang telah memenuhi persyaratan menjadi sekda. “Idealnya sebelum memilih sekda, Bima Arya harus berkomunikasi terlebih dulu agar peminat menjadi sekda ini banyak,” pungkasnya. (dil/c/mam/py)