METROPOLITAN – Nasib nahas dialami seorang pengendara sepeda motor bernama Arista (25). Warga Cimanggu Bharata Pura, Kelurahan Kedungbadak, Kecamatan Tanahsareal itu menjadi korban pembegalan. Ia harus kehilangan sepeda motor Satria FU bernopol F 2956 DA usai mencari nafkah untuk keluarganya. Pembegalan terjadi di Jalan Taman Cimanggu Raya, Kelurahan Kedungwaringin, Kecamatan Tanahsareal, tepatnya di depan Bakso Pak Mien pada Rabu (19/8) sekitar 23:30 WIB. Saat itu Arista baru saja pulang kerja di wilayah Sindangbarang, Kecamatan Bogor Barat. ”Baru pulang kerja dari Sindangbarang. Pas dekat Pak Mien dipalangin (dipepet) mobil,” katanya. ”Mau kabur juga nggak bisa, soalnya motor ketutup mobil di sebelah kanan. Kalau sebelah kirinya selokan,” sambungnya. Arista akhirnya menghentikan laju kendaraannya dan turun dari motor. Lalu, dua orang di mobil itu langsung menodongkan pistol. ”Dua orang itu ngakunya polisi. Perawakannya tinggi besar, bicaranya logat timur,” ujarnya. ”Dia nuduh saya terlibat narkoba. Katanya dua teman saya sudah ditangkap. Tapi pas saya tanya siapa namanya, dia malah pukul saya,” lanjutnya. Arista kemudian dipaksa masuk ke mobil Avanza berwarna putih itu. Di mana di mobil itu ada tiga orang lainnya. ”Di dalam mobil ada tiga orang lagi. Saya didudukin di kursi tengah, diapit orang sebelah kanan kiri. Satunya yang nyetir,” imbuhnya. Setelah di dalam mobil, sambung dia, kendaraan itu langsung tancap gas sambil dirinya diinterogasi kedua orang yang mengapitnya. Sementara motor miliknya dibawa salah satu pelaku. Di dalam mobil, ia kembali dipaksa mengakui keterlibatan narkoba yang disangkakan kepadanya. ”Saya ngga merasa terlibat narkoba dan saya juga tanya dua orang yang dimaksud itu siapa? Curiganya, para pelaku ini tidak tahu nama saya, sementara mereka ngakunya sudah nangkap dua orang yang katanya teman saya,” akunya. ”Di situ saya sadar kalau saya jadi korban begal. Apalagi, para pelaku coba memeras saya dengan dalih damai. Saya ngaku tidak punya uang dan terus mengelak keterlibatan narkoba, mereka malah mukulin saya terus,” tambahnya. Arista mengaku tak bisa melawan maupun berteriak, karena tangan, kaki dan mukanya dilakban pelaku. ”Pakaian saya dipretelin. Disisain baju kerja sama boxer yang saya pakai. Saya terus dipukul sampe diinjek dan saya pingsan,” bebernya. Sadar-sadar ia berada di pinggir jalan di Cikeas, Sukaraja, Kabupaten Bogor. ”Di situ saya diselamatin anggota Brimob yang lewat. Terus saya dibawa ke Polsek Tanahsareal untuk membuat laporan dan langsung dibawa pulang ke rumah,” ujarnya. ”Korban ditaksir mengalami kerugian Rp12 juta. Kuping sebelah kirinya robek dan kaki sebelah kanannya lecet. Saat ini kasusnya sudah ditangani kami (kepolisian),” kata Kapolsek Tanahsareal, Kompol Sarip Samsu. Ia menambahkan, pihaknya sudah menginventarisasi saksi dan mencari petunjuk dari CCTV di sekitar lokasi kejadian. ”Kita sedang dalami,” ujarnya. (rez/py)