Meningkatnya kasus positif Covid-19 di Kota Bogor belakangan ini, membuat pemerintah belum berani membuka sekolah untuk Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) tatap muka. Siswa tingkat SD hingga perguruan tinggi masih menerapkan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Namun rupanya pola daring tersebut terbentur kendala, baik bagi siswa maupun guru. Di antaranya perangkat yang dibutuhkan, seperti jaringan internet, WiFi Gratis hingga laptop atau gawai, di mana tidak semua orang punya. SEKRETARIS Jenderal (Sekjen) Partai Amanat Nasional (PAN), Eddy Soeparno, turun langsung untuk memberikan bantuan Wifi gratis, handphone dan meja belajar bagi siswa yang PJJ di Balai Warga RW 04, Kelurahan Paledang, Kecamatan Bogor Tengah, akhir pekan lalu. “Bantuan itu diberikan dalam rangkaian Hari Jadi ke-22 PAN untuk menunjang PJJ bagi anak sekolah,” katanya. Anggota DPR RI itu menambahkan, salah satu alasan bantuan itu lantaran masih ada anak-anak sekolah di dapilnya, yakni Kota Bogor-Kabupaten Cianjur yang terkendala PJJ. Mulai dari kesulitan sinyal, wifi, paket data hingga ketiadaan perangkat atau gawai. Sehingga pihaknya ingin memberikan sebisa mungkin untuk warga, sebagai bentuk kepedulian PAN terhadap dunia pendidikan. Bantuan wifi gratis tersebut dihadiri Wali Kota Bogor Bima Arya, anggota DPRD Kota Bogor Fajari Aria dan Camat Bogor Tengah Abdul Wahid Camat. “Kehadiran kami ini untuk melancarkan anak-anak kita, adik-adik kita, melanjutkan sekolah yang saat ini terpaksa dilakukan secara jarak jauh. Jangan sampai mereka tidak memiliki perangkat, sehingga terkendala susah dan terganggu sekolahnya. Itu nggak boleh,” papar pria yang duduk sebagai wakil ketua Komisi VII DPR RI itu. Ia menyebutkan, banyak anak-anak sekolah, terutama di pelosok yang masih terkendala. Di antaranya seperti tidak ada sinyal dan wifi. Alat atau perangkat tidak ada dan ketiadaan kuota internet. Untuk itu, PAN akan berkontribusi sebisa dan seefektif mungkin, baik dalam bentuk wifi gratis atau gawai gratis. “Kita akan mengalami lost generation, kita akan kehilangan satu generasi kalau kita tidak menjalani proses belajar pada masa pandemi Covid-19,” tutup Eddy. (dil/c/ryn/py)