Meningkatkan intelektualitas dan nalar kritis mahasiswa terhadap perkembangan zaman, menjadi alasan digelarnya pelatihan jurnalistik oleh pengurus Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) cabang Kota Bogor. Dalam pelaksanaannya, acara yang diprakarsai Pengurus Cabang PMII Kota Bogor itu diikuti puluhan mahasiswa se-Zona Pakuan Raya. ACARA yang berlangsung dua hari tiga malam itu diisi beragam materi yang tidak didapatkan mahasiswa selama di bangku kuliah demi memberikan pemahaman bagi anggotanya. Selain diisi beragam materi yang bersifat nonakademik, acara bertajuk ’Kemah Pena’ itu juga diwarnai ramah tamah dan silaturahmi antarpengurus, alumni dan keluarga besar PMII Kota Bogor yang membuat nuansa kekeluargaan dan kebersamaan jelas terasa. Ketua Panitia Kemah Pena, Rencyta, mengatakan, selain ajang pembentukan nalar kritis dan intelektual anggotanya, kegiatan itu juga digunakan sebagai sarana memberikan pemahaman terhadap mahasiswa tentang hakikatnya sebagai pengawal kebijakan. Tak hanya itu, Kemah Pena juga sebagai wadah memberikan motivasi, stimulasi dan edukasi kepada kader PMII tentang jurnalistik. ”Kegiatan ini bertujuan memotivasi, menstimulasi dan mengedukasi kader PMII agar benar-benar memahami pentingnya jurnalistik,” katanya di sela kegiatan. Dengan adanya kegiatan itu, ia berharap bisa menumbuhkan jiwa jurnalis kepada kader PMII dan mampu menyebarluaskan gagasan mereka. ”Kita berharap kader PMII mahir dan bisa menimbulkan jiwa jurnalistik di tengah kemudahan informasi dalam genggaman ini,” jelasnya. Hal serupa dikatakan Ketua PC PMII Kota Bogor, Hamzah. Menurutnya, acara pelatihan jurnalistik ini dilaksanakan tidak seperti biasanya, melainkan sambil berkemah. ”Tujuannya agar kader diberikan materi jurnalistik sambil menikmati keindahan alam di Gunung Salak,” tuturnya. Ia menambahkan, konsep dasar jurnalistik harus diketahui kader PMII, seperti menulis suatu berita tidak lepas dari unsur 5W+1H dan harus memperhatikan karakter, sifat khas dari bahasa jurnalistik serta struktur penulisan. Dengan adanya kegiatan ini, ia berharap bisa memudahkan anggotanya memilah dan memilih mana berita benar dan tidak benar. ”Saat ini kan banyak informasi palsu yang beredar atau hoax. Nah dengan adanya pelatihan ini diharapkan bisa membentengi anggota kita dari hal seperti itu,” tutupnya. (ogi/b/mam/py)