Senin, 22 Desember 2025

PMII Kota Bogor Bekali Anggotanya lewat Kemah Pena

- Selasa, 1 September 2020 | 10:33 WIB

Meningkatkan intelektualitas dan nalar kritis mahasiswa terhadap perkembangan zaman, menjadi alasan digelarnya pelatihan jurnalistik oleh pengurus Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) cabang Kota Bogor. Dalam pelaksanaannya, acara yang diprakarsai Pengurus Cabang PMII Kota Bogor itu diikuti puluhan mahasiswa se-Zona Pakuan Raya. ACARA yang berlangsung dua hari tiga malam itu diisi beragam materi yang tidak didapatkan mahasiswa selama di bangku kuliah demi mem­berikan pemahaman bagi anggotanya. Selain diisi beragam materi yang bersifat nonakademik, acara bertajuk ’Kemah Pena’ itu juga diwarnai ramah tamah dan silaturahmi antarpengurus, alumni dan keluarga besar PMII Kota Bogor yang membuat nuansa kekeluargaan dan kebersamaan jelas terasa. Ketua Panitia Kemah Pena, Rencyta, mengatakan, selain ajang pembentukan nalar kritis dan intelektual ang­gotanya, kegiatan itu juga di­gunakan sebagai sarana mem­berikan pemahaman terhadap mahasiswa tentang hakikatnya sebagai pengawal kebijakan. Tak hanya itu, Kemah Pena juga sebagai wadah membe­rikan motivasi, stimulasi dan edukasi kepada kader PMII tentang jurnalistik. ”Kegiatan ini bertujuan memotivasi, menstimulasi dan mengedu­kasi kader PMII agar benar-benar memahami pentingnya jurnalistik,” katanya di sela kegiatan. Dengan adanya kegiatan itu, ia berharap bisa menumbuh­kan jiwa jurnalis kepada kader PMII dan mampu menyebar­luaskan gagasan mereka. ”Kita berharap kader PMII mahir dan bisa menimbulkan jiwa jurnalistik di tengah ke­mudahan informasi dalam genggaman ini,” jelasnya. Hal serupa dikatakan Ketua PC PMII Kota Bogor, Hamzah. Menurutnya, acara pelatihan jurnalistik ini dilaksanakan tidak seperti biasanya, melai­nkan sambil berkemah. ”Tu­juannya agar kader diberikan materi jurnalistik sambil me­nikmati keindahan alam di Gunung Salak,” tuturnya. Ia menambahkan, konsep dasar jurnalistik harus dike­tahui kader PMII, seperti me­nulis suatu berita tidak lepas dari unsur 5W+1H dan harus memperhatikan karakter, sifat khas dari bahasa jurnalistik serta struktur penulisan. Dengan adanya kegiatan ini, ia berharap bisa memudahkan anggotanya memilah dan me­milih mana berita benar dan tidak benar. ”Saat ini kan ba­nyak informasi palsu yang beredar atau hoax. Nah dengan adanya pelatihan ini diharap­kan bisa membentengi ang­gota kita dari hal seperti itu,” tutupnya. (ogi/b/mam/py)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X