METROPOLITAN – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) memang telah menyiapkan anggaran sebesar Rp7,2 triliun untuk subsidi kuota internet gratis bagi siswa, guru, mahasiswa dan dosen untuk Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Rencananya siswa mendapat 35 GB/ bulan, guru akan mendapat 42 GB/ bulan, mahasiswa dan dosen 50 GB/ bulan selama empat bulan ke depan, terhitung dari September hingga Desember 2020. Ketua DPRD Kota Bogor, Atang Trisnanto, meminta Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bogor aktif dalam mengajukan penerima bantuan kuota tersebut. ”Ini kan ada peluang, saya minta Disdik aktif dalam mengajukan bantuan ini,” ungkap Atang kepada Metropolitan, Senin (31/8). Meskipun saat ini pemkot sudah menyiapkan bantuan wifi gratis di 900 titik yang sudah disetujui DPRD Kota Bogor, Atang menilai bantuan wifi publik gratis ini tidak bisa dimanfaatkan semua siswa. Untuk itu, dengan adanya bantuan kuota dari pemerintah pusat, Atang meminta Disdik mengajukan melalui dapodik. ”Kita akan dorong Disdik untuk menangkap peluang ini agar Kota Bogor bisa menyerap sebanyak-banyaknya bantuan dari pusat ini,” ungkap Atang. Untuk pendaftaran penerima bantuan ini, pusat memberikan tenggat waktu sampai 11 September. Selain itu, cara mendapatkan kuota gratis Kemendikbud untuk peserta didik adalah guru secara kolektif akan mengumpulkan data nomor ponsel milik siswa. Kemudian data yang telah terkumpul disetorkan kepada kepala satuan pendidikan, selanjutnya di-input ke aplikasi Dapodik. Berdasarkan Dapodik di Kota Bogor, ada sekitar 170 ribu siswa mulai dari SD sampai SMK. Namun sampai berita ini ditayangkan, Kadisdik Kota Bogor belum memberikan statement terkait berapa banyak siswa yang diajukan untuk menerima bantuan kuota internet ini. Sementara itu, Dinas Pendidikan Kota Bogor langsung melakukan pendataan nomor siswa di Kota Bogor. Namun, Sekretaris Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bogor, Dani, mengungkapkan kalau hanya siswa tingkat SD dan SMP yang didata dan diajukan ke Mendikbud untuk mendapatkan bantuan kuota internet. Hal tersebut lantaran untuk siswa jenjang SMA adalah kewenangan Pemerintah Provinsi Jawa Barat. ”Kan kalau SMA mah sudah bukan urusan kota, sudah menjadi urusan Pemerintah Provinsi,” kata Dani. Masih kata Dani, pendataan ini akan dilakukan sampai 11 September sesuai tenggat waktu yang ditetapkan Kemendikbud. Berdasarkan data Dapodik Kota Bogor, jumlah siswa yang akan diajukan mendapatkan bantuan kuota internet ini sebanyak 231.570 siswa. ”Ini bantuan untuk semua siswa aktif,” jelas Dani. Sekadar diketahui, Mendikbud menyiapkan anggaran sebesar Rp7,2 triliun untuk subsidi kuota internet gratis bagi siswa, guru, mahasiswa dan dosen. Rencananya siswa akan mendapatkan 35 GB/ bulan, guru akan mendapat 42 GB/bulan, mahasiswa dan dosen 50 GB/bulan selama empat bulan ke depan, terhitung dari bulan September hingga Desember 2020.(dil/c/mam/ py)