Dalam kalender Hijriah, setiap 10 Muharram diperingati sebagai hari Asyura, atau hari berkabungnya umat Islam atas gugurnya Husain bin Ali yang merupakan cucu dari Nabi Muhammad SAW. Dalam momen tersebut, Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Agung memberikan santunan kepada 130 anak yatim. SEKRETARIS DKM Masjid Agung, Muhamaad Husen mengatakan, kegiatan santunan anak yatim ini dilakukan di enam kecamatan di Kota Bogor. Dipecahnya lokasi pembagian santunan ini, merupakan bentuk pelaksanaan protokol kesehatan yang dianjurkan oleh Pemerintah Kota Bogor. ”Jadi giat gebyar Muharram tahun 1442 H ini fokus kegiatan menyantuni anak yatim yang berjumlah 130 anak,” kata dia kepada Metropolitan, Kamis (3/9) kemarin. Sementara itu, Ketua Panitia M Taufik mengatakan, kegiatan Gebyar Muharram 1442 H sengaja dilakukan di areal Bangunan Masjid Agung yang hingga kini belum rampung pembangunannya. Setidaknya dengan kegiatan ini pemangku kebijakan dalam hal ini Pemkot Bogor dapat segera menyelesaikan pembangunan masjid yang sudah mangkrak beberapa tahun terakhir. ”Mudah-mudahan dengan doa anak yatim proses pembangunan Masjid Agung bisa ada percepatan,” katanya. Karena menurutnya Masjid Agung merupakan masjid kebanggan Kota Bogor, karena posisi masjid yang strategis. ”Jamaah bukan hanya berasal dari Kota Bogor tetapi masyarakat luar Kota Bogor juga banyak yang menanti Masjid Agung ini,” katanya. Ia berharap dengan rampungnya Masjid Agung menjadi etalase yang dapat menjadi sorotan untuk wisatawan yang datang ke Kota Bogor. ”Jika bisa dikerjakan dengan cepat maka kabar yang disampaikan jamaaj juga akan baik terutama bagi masyarakat religi,” pungkasnya. (dil)