METROPOLITAN - Usai menjalani tahapan pembuatan makalah dan pemaparan visi-misi, enam peserta lelang terbuka sekretaris daerah (sekda) Kota Bogor kini bakal memasuki babak terakhir. Ya, pejabat Eselon II itu akan melalui tes wawancara oleh Badan Kepegawaian Nasional (BKN). Dalam tahapan seleksi sebelumnya, keenam calon sekda Kota Bogor telah memaparkan visi dan misinya di hadapan panitia seleksi (pansel) yang digelar di IPB Convention Center pada Sabtu (5/9). ”Alhamdulillah seleksi kemarin lancar dan tidak ada hambatan,” ungkap Kabid Mutasi, Disiplin dan Kesejahteraan BKPSDM Kota Bogor, Elyis Sontikasyah, Minggu (6/9). Dengan selesainya seleksi pemaparan visi dan misi, maka keenam calon sekda Kota Bogor itu bakal menjalani seleksi akhir berupa wawancara, uji kompetensi dan asesmen yang akan berlangsung tiga hari mulai Selasa (8/9) hingga Kamis (10/9). Pada seleksi tahap akhir ini nantinya tim dari Badan Kepegawaian Nasional (BKN) akan turun langsung menjadi tim seleksi. ”Ini sesuai Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil (PNS). Jadi, nanti tim pansel hanya mendampingi,” ungkapnya. Terpisah, Wakil Ketua Pansel, Bibin Rubini, mengatakan, setelah tahapan seleksi rampung akan dilakukan penilaian mulai dari awal, proses administrasi, rekam jejak, penulisan makalah hingga tahapan wawancara. “Nanti ada rapat dari tim panelis nanti kita bikin peringkat dari satu hingga enam peserta. Hasil peringkat satu hingga tiga nantinya akan disampaikan ke wali kota Bogor,” terangnya. Rektor dari Universitas Pakuan ini mengungkapkan, keenam calon sekda Kota Bogor ini memiliki potensinya masing-masing yang bisa membawa Kota Bogor ke arah lebih baik lagi. ”Iya semua punya kans, tapi seleksi kan belum selesai masih dalam proses,” ungkapnya. Awal seleksi keenam peserta harus mengikuti tes pembuatan makalah, para peserta hanya diberikan waktu 2 jam untuk membuat makalah tentang visi-misinya saat menjadi sekda. peserta, Firdaus, mengungkapkan, dalam tahap pertama seleksi itu seluruh peserta mampu melewati proses tersebut dengan lancar dan aman. Bahkan, seluruh makalah yang dikerjakan peserta berhasil diselesaikan sesuai waktu yang ditetapkan panitia. Firdaus menceritakan ia membuat makalah bertema ‘Reformasi Birokrasi Dalam Tata Kelola Pemerintahan di Era Adaptasi Kebiasaan Baru’. ”Artinya, tata kelola pemerintahan yang baik ini harus dibarengi semangat Bogor Berlari di era Adaptasi Kebiasaan Baru,” ungkapnya. Terkait sistem kinerja Wali Kota Bogor Bima Arya dan Wakil Wali Kota Dedie Rachim yang terbilang cepat, Firdaus sendiri mengaku siap mengikuti ritme kerjanya. ”Kalau kita mengikuti seleksi ini kan berarti kita sudah siap mental dan fisik. Tentunya dibutuhkan ketahanan fisik yang bagus,” pungkasnya. (dil/b/mam/py)