METROPOLITAN – Beragam inovasi pelayanan kependudukan terus dilakukan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Bogor. Terlebih dalam kondisi pandemi Covid-19 seperti saat ini. Memberikan pelayanan terbaik untuk masyarakat di tengah keterbatasan, menjadi alasan bagi Disdukcapil Kabupaten Bogor terus berinovasi dalam memberikan pelayanan. Kepala Seksi Kerja Sama Inovasi Pelayanan Disdukcapil Kabupaten Bogor, Awit Wulandari, mengatakan, untuk mengurangi kerumunan saat pelayanan, pihaknya mengeluarkan program “Silakan Mencet Sendiri Akta Kelahiran Seleksi (SMS Alai)” bagi masyarakat. Program tersebut diperuntukkan bagi masyarakat yang hendak membuat akta kelahiran. Program berbasis SMS tersebut hadir untuk membantu masyarakat agar tidak repot-repot datang ke kantor pelayanan. ”Jadi formatnya masyarakat tinggal SMS format Antri#AktaLar#NIK#JumlahBerkas#Tanggal,” katanya saat ditemui Metropolitan. Jumlah berkas yang dimaksud dalam format SMS tersebut, yakni jumlah akta kelahiran yang hendak dibuat. Sementara tanggal yang dimaksud adalah tanggal pendaftar yang hendak datang ke kantor pelayanan. Jadi, masyarakat bebas pilih kapan mereka hendak datang ke kantor pelayanan untuk membuat akta lahir. ”Jadi, masyarakat tak perlu repot-repot lagi datang ambil nomor antrean. Masyarakat juga bebas pilih kapan mereka mau datang lewat program ini. Asal datangnya saat jam kerja dan jam kantor, jangan hari libur,” jelasnya. Meski begitu, dalam satu hari pihaknya hanya bisa melayani 75 hingga 100 pendaftar lantaran Covid-19 yang tengah melanda. ”Ini semua karena pandemi Covid-19, sebelumnya kami melayani 300 sampai 350 per hari,” ungkapnya. Tak hanya lewat “SMS Alai”, Disdukcapil Kabupaten Bogor juga menyiapkan proses pembuatan akta kelahiran secara online di alamat website semangat.bogorkab.go.id. ”Atau, bisa juga di website resmi kami. Jadi, nanti masyarakat langsung diarahkan untuk melengkapi berkas-berkasnya di halaman website resmi kami. Dari situ nanti masyarakat bisa mengunggah sejumlah berkas persyaratannya,” bebernya. Dengan adanya dua program tersebut, diharapkan bisa memudahkan masyarakat dalam mengurusi administrasi kependudukan. ”Meski di tengah pandemi Covid-19 kita tak bisa menutup pelayanan, karena kasihan kan masyarakat. Makanya kita hanya membatasi jumlah dan meluncur sejumlah program untuk memudahkan masyarakat,” tutupnya. (ogi/b/mam/py)