Senin, 22 Desember 2025

Banyak Pekerjaan Rumah Menanti Syarifah

- Sabtu, 3 Oktober 2020 | 08:52 WIB

Mulai Kamis (1/10), Kota Bogor resmi memiliki sekretaris daerah (sekda) baru. Ya, Wali Kota Bogor, Bima Arya, memilih Syarifah Sofiah menjadi sekda untuk membantu dirinya menyelesaikan berbagai permasalahan di Kota Hujan. Mulai dari persoalan banjir, transportasi bahkan penataan Pedagang Kaki Lima (PKL). Sejumlah tugas pun telah menanti Syarifah. BIMA Arya secara gamblang meminta wanita yang akrab disapa Ipah itu bisa bergerak cepat. ”Jadi, PR utama di kota ada tiga, yakni pembangu­nan terminal batas kota, penanganan banjir dan pena­taan PKL. Saya harap Bu Ipah bisa menyelesaikan itu,” ujar Bima saat menggelar kegia­tan ramah tamah bersama awak media selepas pelanti­kan sekda, Kamis (1/10). Bima melanjutkan, kebera­daan Bupati Bogor, Ade Yasin, dalam proses pemilihan sekda Kota Bogor seperti ’mak comblang’. Sebab, saat Bima Arya menyambangi kediaman Ade Yasin semalam, ia mela­kukan beberapa perbincangan perihal terpilihnya Ipah se­bagai sekda Kota Bogor. ”Saya semalam (kemarin, red) ke­temu bu Ade dan beliau langs­ung menanyakan dan berha­rap cocok. Beliau seperti mak comblang lah,” katanya. Dengan dilantiknya Syarifah plus mendapatkan restu dari Ade Yasin, lagi-lagi Bima menerangkan bahwa keha­diran Syarifah di Kota Bogor akan menjadi jembatan pe­rekat antara Kota dengan Kabupaten Bogor. ”Perbin­cangan kita luar biasa dan ini babak baru untuk Kota Bogor. Insya Allah ke depan kehadiran Bu Ipah menjadi jembatan perekat antara Kota dengan Kabupaten Bo­gor,” imbuhnya. Di lokasi yang sama, Sekda Kota Bogor, Syarifah Sofiah, menjawab jika dirinya siap menyelesaikan berbagai PR yang diberikan Bima Arya. Begitu juga dengan program yang sudah tertuang dalam RPJM terkait penyelesaian persoalan di Kota Bogor. ”Seorang sekda itu kan men­jalankan visi dan misi yang sudah dituangkan di dalam RPJMD, jadi sudah ada frame-nya, tinggal target terdekat konsolidasi internal saja,” paparnya. Terkait menjaga harmoni­sasi dalam badan birokrat Kota Bogor, ia mengaku akan menjaga dan menjadi loko­motif yang baik. Sebab, ia sudah mendapatkan dukungan dari lima kepala SKPD di Kota Bogor yang sempat mengikuti seleksi sekda Kota Bogor. ”Jadi yang saya alami, me­mang saat di pansel itu sang­at luar biasa prosesnya. Dengan adanya proses seleksi, saya semakin dekat dengan para calon yang mengikuti seleksi. Kita merasakan tes ini cukup melelahkan, tapi membuat kita lebih kompak dan kita punya komitmen bahwa sia­pa pun yang jadi kita akan ’babarengan’ membawa Kota Bogor,” ungkapnya. Mantan kepala Bappeda Kabupaten Bogor ini juga mendapatkan beberapa we­jangan dari Ade Yasin. Di antaranya harus membuat bangga birokrat Kabupaten Bogor dengan membawa Kota Bogor lebih baik serta menjaga koordinasi dan komu­nikasi antara dirinya dengan Ade Yasin. ”Lalu, jangan sampai mis­alnya terkesan saya pindah karena tidak betah dan tidak diperlukan lagi. Jadi semua­nya itu baik-baik saja dan saat saya menyampaikan keinginan saya, beliau mendukung dan menghargai keputusan saya,” pungkasnya. (dil/a/mam/py)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X