Minggu, 21 Desember 2025

Tangani Covid-19, RSUD Cibinong Melempem

- Rabu, 14 Oktober 2020 | 14:34 WIB
DOK:PRIBADI
DOK:PRIBADI

METROPOLITAN – Keterbatasan tempat dan kapasitas pengujian Po­lymerase Chain Reaction (PCR) ma­sih menjadi alasan lambatnya proses tracking Covid-19 di Kabupaten Bo­gor. Hal itu diperparah dengan ting­ginya lonjakan penambahan kasus positif baru di Kabupaten Bogor setiap harinya. Praktis, itu membuat an­trean panjang spesimen yang belum diperiksa. Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cibinong sebagai salah satu lokasi tempat uji spesimen di Kabupaten Bogor juga tak bisa berbuat banyak lantaran kapasitas pengujiannya ha­nya mampu memeriksa 40 spesimen setiap harinya. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bogor, Mike Kaltarina Suwardi, mengantakan, Kabupaten Bogor baru memiliki tiga lokasi tem­pat pengujian PCR, yakni RSUD Ci­binong, Laboratorium IPB dan Balai Teknis Kesehatan Ling­kungan (BTKL). Tingginya penambahan kasus positif Covid-19 di Ka­bupaten Bogor dalam kurun waktu Agustus dan Septem­ber, membuat tiga lokasi pengujian spesimen Covid-19 andalan Kabupaten Bogor kewalahan. Alhasil, antrean panjang spesimen pun tak terelakan. Sebab, kapasitas daya uji dari ketiga PCR tersebut ber­banding jauh dengan jumlah penambahan kasus positif Covid-19 di Kabupaten Bogor yang menyentuh rata-rata di 20 hingga 60 kasus per hari. Hal ini pula yang menjadi kendala lambannya uji spe­simen Covid-19. ”Kapasitas PCR RSUD Ci­binong hanya 40 sampel per hari, Laboratorium IPB 60 hari dan BTKL sekitar 200 spesimen per hari. Sedangkan jumlah penambahan kasus positif Covid-19 kita cukup tinggi. Ini yang membuat PCR kita over load,” katanya. Sementara itu, Direktur Utama RSUD Cibinong Ka­bupaten Bogor, Wahyu Eko Widiharso, menuturkan, saat ini pihaknya masih menung­gu uluran tangan dan ban­tuan dari Pemerintah Pro­vinsi (Pemprov) Jawa Barat untuk membantu mening­katkan daya uji PCR.”Kita perlu perhatian dari Pemerin­tah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat untuk membantu ke­kurangan RSUD, khususnya dalam pemeriksaan PCR. Saat ini antrean banyak, semen­tara ketersediaan alat cuma segitu. Jadi agak lama,” kata­nya. Saat ini, sambung dia, ma­sih ada 300 spesimen yang antre untuk diperiksa di RSUD Cibinong. Hal itu lantaran daya uji spesimen di RSUD hanya 50 per hari. Semen­tara penambahan kasus ter­kadang lebih dari 50 per hari. Meski begitu, Wahyu menga­ku butuh waktu untuk bisa mengoperasikan PCR terse­but. Sebab, harus ada sejum­lah sarana yang disiapkan sebelum dioperasikan. ”Peng­gunaan PCR kan tidak bisa langsung. Kita mesti siapkan tempat sarana dan lainnya dulu. Sekitar dua sampai tiga minggu mungkin, baru alat PCR baru bisa digunakan,” terangnya. Tak hanya itu, ruang perawatan untuk pasien Covid-19 di RSUD Cibinong saat ini kondisinya hampir penuh. ””Kita punya ruang rawat untuk pasien Covid-19 sebanyak 134 ruang isolasi Covid-19. Tapi saat ini sudah terisi 127 pasien positif,” tutupnya. (ogi/b/mam/py)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X