METROPOLITAN - Puting beliung menerjang pemukiman penduduk di Kampung Nyalindung, Desa Sukamantri, Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor. Berdasarkan data sementara dari Ketua RT 02/03, Desa Sukamantri, Sri Wahyu Ali, sedikitnya ada 46 rumah yang terkena imbas angin puting beliung. “Imbasnya di RT 02 rusak rumah ada 46, tapi tidak ada jatuh korban jiwa,” ujar Sri Wahyu seperti dilansir Republika.co.id. Saat ini, lanjut Sri, kerugian materi belum bisa dihitung. Hanya saja jika diperkirakan rumah warga yang terdampak mengalami kerusakan sedang dan parah. Pihak aparat segera mendata ulang tingkat kerusakan rumah warga esok hari. Apalagi saat ini yang baru terdata adalah rumah di RT 02. “Kerugian materi belum bisa dihitung, baru besok mungkin dengan aparat didata mana yang ringan, sedang dan berat,” katanya. Seorang warga sekitar, Hepid (27), menyaksikan angin berputar selama lima menit dan berpindah-pindah. Setelah sempat reda sepuluh menit, angin kembali datang. “Anginnya pindah-pindah, mutar lima menit, terus sempat reda sepuluh menit. Nggak berapa lama datang lagi angin,” kata Hepid. Setelah kejadian angin berputar disertai hujan deras berhenti, sambung Hepid, banyak atap rumah warga yang mengalami kerusakan parah. Ditambah beberapa bangunan rumah roboh. Rumah seorang warga, Hendra (33), menjadi salah satu rumah yang mengalami kerusakan pascaangin puting beliung. Mulanya, Hendra sempat menyaksikan angin tiba-tiba bergerak makin kencang dan berputar. Beberapa pohon tumbang diterpa angin, kemudian disusul asbes atap rumahnya berterbangan. Tak lama tembok bagian belakang rumahnya pun ambruk. “Waktu kejadian saya lagi di luar, tapi saya lihat angin tiba-tiba kencang terus pohon dan rumah pada ambruk,” ujarnya. Setelah kejadian tersebut, warga berbondong-bondong membantu Hendra membersihkan puing-puing rumahnya. Pihak RT setempat juga telah mendata kerusakan di rumah Hendra. Lantai rumah Hendra becek karena hujan masuk ke rumahnya melalui atap yang bolong. Beberapa perabotan rumah yang bisa diselamatkan pun tampak ditutupi oleh kain. Dari sisi tembok yang bolong, terlihat beberapa pohon yang tumbang. Dengan kondisi rumah yang demikian, saat ini Hendra berencana mengungsi ke rumah orang tuanya yang tidak jauh dari sana. “Tapi Alhamdulillah (warga, red) nggak ada yang kena,” ujarnya. Selain rumah Hendra, sejumlah rumah warga di Kampung Nyalindung juga mengalami kerusakan, terutama di bagian atap yang tampak bolong dan genteng bergeser. Beberapa pohon di pinggir jalan tumbang dan menimpa sebuah mobil yang terparkir. Sekitar pukul 18:00 WIB, kondisi kampung tersebut tampak gelap. Berdasarkan keterangan warga, meski listrik di rumah warga sudah menyala, lampu penerangan jalan sudah mati sejak angin dan hujan deras datang. Sementara itu, anggota PMI Kabupaten Bogor, Rahmadi, menyampaikan, untuk Kecamatan Tamansari terjadi pohon tumbang dan angin kencang. “Lokasinya berada di Kampung Nyalindung, RT 01/08, Gang Damai. Kejadiannya pukul 17:00 WIB. Sebanyak 18 rumah rusak sedang,” ujarnya kepada Metropolitan. Sedangkan di Kecamatan Tenjolaya terjadi bencana angin puting beliung di Kampung Samper, RT 01/03, Desa Gunungmulya sekitar pukul 17:30 WIB. Akibat bencana ini, satu rumah rusak berat dan sepuluh rumah rusak sedang. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut dan sekarang korban telah mengungsi ke rumah saudara terdekat,” ujarnya.(re/feb/py)