METROPOLITAN - Untuk mempercepat penghidupan kembali Perusahaan Daerah Jasa Transportasi (PDJT), Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor membentuk tim restrukturisasi jajaran direksi untuk perusahaan yang akan berubah badan hukumnya menjadi Perusahaan Umum Daerah (Perumda) ini Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor yang juga menjadi tim restrukturisasi direksi PDJT Syarifah Sofiah mengungkapkan, pembentukan tim restrukturisasi ini merupakan langkah konkret pemkot untuk menyehatkan kembali PDJT. ”Iya tim restrukturisasi sudah dibentuk dan dipimpin oleh saya. Nanti ini akan membahas soal revolusi manajemen PDJT agar lebih baik lagi,” kata Syarifah ketika ditemui di DPRD Kota Bogor, Senin (30/11). Namun, Syarifah sendiri memastikan kalau pihaknya masih belum akan membahas soal Penyertaan Modal Pemerintah (PMP). Sebab, kasus PDJT ini hampir mirip dengan kasus PT PPE di Kabupaten Bogor. Sehingga restrukturisasi manajemen menjadi sangat krusial lantaran jajaran direksi tak hanya diisi orang yang ahli di bidangnya, tapi juga perlu orang-orang yang bisa mendatangkan banyak investor. ”Memang mirip dengan PPE ya, jadi saat nanti memilih direksi, kuncinya itu sebenarnya pemilihan direksi. Direksi itu tidak hanya yang mempunyai kemampuan manajemen, tapi dia juga punya jiwa investor dan pengembangan usaha,” jelas Syarifah yang juga mantan kepala Bappeda Kabupaten Bogor ini. Memang kondisi direksi PDJT mengalami kekosongan sejak 2017. Sepeninggal Direksi Utama Krisna Kuncahyo, Pemerintah Kota Bogor tidak melakukan pemilihan direksi baru. Alih-alih untuk menyelamatkan PDJT, Pemkot Bogor malah menunjuk Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bogor Rachmawati yang saat itu tengah menjabat. Hingga kini kekosongan jajaran direksi tidak terlalu diindahkan Pemkot Bogor. Sebab, sampai saat ini Pemkot Bogor hanya mengandalkan Pejabat Sementara (Pjs) Dewan Pengawas (Dewas) PDJT, yaitu Agus Suprapto. Melihat kondisi seperti ini, Ketua DPRD Kota Bogor, Atang Trisnanto, menilai Pemkot Bogor terlalu gegabah dalam mengambil sikap. Pemkot seharusnya menyelesaikan persoalan yang ada satu per satu. ”Sekarang dibikin tim restrukturisasi. Kan pansusnya juga belum mulai pembahasan, masih menunggu hasil audit dulu,” ungkapnya. Sebab, hasil audit yang saat ini masih ditagih Tim Pansus PDJT sangat krusial. ”Jadi, kami masih menunggu iktikad baik dari Pemkot Bogor. Kalau tidak ada jawaban juga, ya kami terpaksa mengambil langkah tegas,” pungkasnya.(dil/c/mam/py)