METROPOLITAN - Pelaksanaan kegiatan Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) di Kelurahan Babakanpasar, Kecamatan Bogor Tengah, disoal anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Atty Soemadikarya. Menurut politisi PDI Perjuangan ini, Musrenbang yang digelar kemarin sudah gagal lantaran tidak ada ruang untuk diskusi dua arah antara masyarakat dengan aparatur pemerintahan. Hal tersebut membuat masyarakat tak bisa mendapatkan informasi terkait rencana pembangunan di Kota Bogor. ”Musrenbang di Kelurahan Babakanpasar menurut saya gagal, karena tidak dibukanya ruang komunikasi dua arah demi menggali informasi dan memberi informasi apa yang dibutuhkan masyarakat,” kata Atty kepada Metropolitan, Minggu (6/12). Atty menyayangkan jika acara Musrenbang hanya menjadi alat untuk menggugurkan kewajiban pemerintah, seperti yang tertuang dalam UU Nomor 25 Tahun 2004, Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006, Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 dan Permendagri Nomor 54 Tahun 2010. ”Musrenbang seperti ini akan menghasilkan program yang tidak terukur dan terencana, karena tidak ada koreksi yang menghasilkan solusi untuk anggaran 2022,” tegasnya. Terpisah, Lurah Babakanpasar, Citra Widya Lestari, mengungkapkan, sebelum digelarnya kegiatan Musrenbang, pihak Kelurahan Babakanpasar sudah menggelar acara Pra-Musrenbang. Di mana acara tersebut bertujuan menampung aspirasi masyarakat. ”Kita kan awal mula dari Pra-Musrenbang. Nah dari usulan ini sudah kita rekap keseluruhan. Jadi, pas Musrenbang kita tinggal urutkan prioritasnya,” ujarnya. Dari hasil Musrenbang pun, Citra mengungkapkan terdapat 98 usulan program dari masyarakat yang di antaranya pembangunan jembatan di RW 04, program peningkatan UMKM dan Balai Pelatihan Kerja untuk ekonomi kreatif. Tak hanya itu, pembangunan septic tank di RW 04, 09 dan 10 serta pembangunan trotoar di Jalan Roda juga akan menjadi prioritas pada 2022. ”Untuk tanya jawab ada, hanya karena tadi ada kegiatan bedah kampung, setelah selesai acara, acara dilanjut dengan ketua LPM dan Kasi Ekbang beserta SKPD terkait. Di situ ada dinkes, DPMPPA dan dinas terkait lainnya. Nah di situ dibagi tim-tim juga, mulai dari ekonomi, pemerintahan dan sosial budaya. Intinya, Musrenbang tadi lancar dan sukses,” jelasnya. Mantan lurah Batutulis ini mengungkapkan kalau Kelurahan Babakanpasar menjadi salah satu kelurahan yang ditunjuk untuk mendapatkan Program Bedah Kampung yang menjadi gagasan dari Wali Kota Bogor, Bima Arya. ”Jadi, dalam Musrenbang ini yang kita bahas sesuai arahan pak wali adalah memastikan hal-hal yang darurat diprioritaskan, kebutuhan mendasar dipercepat dan potensi wilayah dikembangkan. Dengan adanya program bedah kampung, mudah-mudahan wisata di Babakanpasar bisa dikembangkan,” pungkasnya.(dil/b/ mam/py)