Senin, 22 Desember 2025

Urban Farming Dorong Potensi Wisata Alam

- Kamis, 10 Desember 2020 | 13:02 WIB
Wali Kota Bogor Bima Arya
Wali Kota Bogor Bima Arya

METROPOLITAN – Di tengah pandemi, Kota Bogor terus menggenjot perekono­mian dari berbagai sektor. Salah satunya pariwisata. Selain wisata alam, urban farming atau pertanian perkotaan rupanya jadi salah satu potensi yang dimiliki Kota Bogor dalam mendukung geliat sektor pariwisata. Hal tersebut diungkapkan Wali Kota Bogor, Bima Arya. Menurutnya, pemkot sempat melakukan survei demi bisa me­rumuskan kebijakan selama penanganan pandemi, khususnya di sektor ekonomi. Hasilnya, warga kini tertarik dengan beberapa hal. Per­tama, bekerja memproduksi makanan atau minuman kese­hatan. Kedua, bisnis alat-alat olahraga dan terakhir urban farming. ­ “Orang-orang berminat banget untuk menekuni urban farming. Produksi sayuran dan buah-buahan. Di Kota Bogor saat pandemi ini justru ada kenaikan demand 300 persen untuk produk sayuran dan buah-buahan. Ini cermin pe­mahaman yang baik tentang peluang di masa pandemi,” katanya. Dalam menggairahkan urban farming di tengah pandemi, Bima Arya mendorong Dinas Ketahanan Pangan dan Per­tanian (DKPP) Kota Bogor berkolaborasi dengan berba­gai pihak, termasuk sektor wisata. Targetnya memang swasembada lokal dulu dan mencukupi kebutuhan pangan di wilayah itu. ”Namun kalau sudah tercukupi, bukan tidak mungkin melakukan pene­trasi pasar, makanya kemu­dian dibangun koneksi dengan marketnya. Selain sayur dan buah, juga tanaman hias tak kalah booming,” paparnya. Berdampingan dengan urban farming, Pemkot Bogor juga menggenjot wisata alam da­lam pemulihan ekonomi. Pihaknya kini getol mengin­ventarisasi wisata-wisata yang ’seksi’ untuk menarik perha­tian wisatawan. Baginya, hal itu bukan hanya meningkatkan PAD melalui pajak hotel atau restoran, tapi ada anggaran untuk pem­berdayaan warga. Warga yang putus kerja bisa menjadi tour guide dan potensi lainnya di sini. ”Ada beberapa titik di Bogor Selatan yang kita alo­kasikan Rp2 miliar untuk membangun infrastruktur. Selain itu, ada yang sedang kita garap, baik di Bogor Barat maupun Bogor Timur,” terang­nya. Sebagai bentuk keseriusan menggarap wisata, Pemkot Bogor mengucurkan bantuan hibah Rp2,8 miliar dari APBD 2020 kepada Kelompok Peng­gerak Pariwisata (Kompepar) Kelurahan Mulyaharja, Keca­matan Bogor Selatan, untuk membangun wisata alam di Kampung Ciharashas. Sektor ini diharapkan mam­pu menggerakkan ekonomi dan memberdayakan masy­arakat setempat, karena me­miliki efek ganda bagi per­ekonomian masyarakat dengan melibatkan banyak tenaga kerja. Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kota Bogor, Atep Budiman, menuturkan, tren masyarakat sekarang wisata lebih ke alam, cari suasana alam, berjemur, hiking, gowes hingga pertanian perkotaan. Menurutnya, pemanfaatan lahan pertanian untuk wi­sata alam juga banyak dila­kukan di daerah-daerah lain. Salah satunya di Svargabumi, Magelang. “Potensi Kota Bogor karak­ternya hampir mirip dengan Swargabumi. Ada view Gunung Salak, sawah-sawah, kalau malam hari juga bagus. Lalu, kita kerja sama dengan pemi­lik lahan dan petani tanpa mengganggu pokok usaha masyarakat, yakni pertanian, kita tingkatkan supaya ada nilai tambah lain untuk ma­syarakat juga nantinya,” tutup Atep. (ryn/mam/py)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X