METROPOLITAN – Di tengah pandemi, Kota Bogor terus menggenjot perekonomian dari berbagai sektor. Salah satunya pariwisata. Selain wisata alam, urban farming atau pertanian perkotaan rupanya jadi salah satu potensi yang dimiliki Kota Bogor dalam mendukung geliat sektor pariwisata. Hal tersebut diungkapkan Wali Kota Bogor, Bima Arya. Menurutnya, pemkot sempat melakukan survei demi bisa merumuskan kebijakan selama penanganan pandemi, khususnya di sektor ekonomi. Hasilnya, warga kini tertarik dengan beberapa hal. Pertama, bekerja memproduksi makanan atau minuman kesehatan. Kedua, bisnis alat-alat olahraga dan terakhir urban farming. “Orang-orang berminat banget untuk menekuni urban farming. Produksi sayuran dan buah-buahan. Di Kota Bogor saat pandemi ini justru ada kenaikan demand 300 persen untuk produk sayuran dan buah-buahan. Ini cermin pemahaman yang baik tentang peluang di masa pandemi,” katanya. Dalam menggairahkan urban farming di tengah pandemi, Bima Arya mendorong Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bogor berkolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk sektor wisata. Targetnya memang swasembada lokal dulu dan mencukupi kebutuhan pangan di wilayah itu. ”Namun kalau sudah tercukupi, bukan tidak mungkin melakukan penetrasi pasar, makanya kemudian dibangun koneksi dengan marketnya. Selain sayur dan buah, juga tanaman hias tak kalah booming,” paparnya. Berdampingan dengan urban farming, Pemkot Bogor juga menggenjot wisata alam dalam pemulihan ekonomi. Pihaknya kini getol menginventarisasi wisata-wisata yang ’seksi’ untuk menarik perhatian wisatawan. Baginya, hal itu bukan hanya meningkatkan PAD melalui pajak hotel atau restoran, tapi ada anggaran untuk pemberdayaan warga. Warga yang putus kerja bisa menjadi tour guide dan potensi lainnya di sini. ”Ada beberapa titik di Bogor Selatan yang kita alokasikan Rp2 miliar untuk membangun infrastruktur. Selain itu, ada yang sedang kita garap, baik di Bogor Barat maupun Bogor Timur,” terangnya. Sebagai bentuk keseriusan menggarap wisata, Pemkot Bogor mengucurkan bantuan hibah Rp2,8 miliar dari APBD 2020 kepada Kelompok Penggerak Pariwisata (Kompepar) Kelurahan Mulyaharja, Kecamatan Bogor Selatan, untuk membangun wisata alam di Kampung Ciharashas. Sektor ini diharapkan mampu menggerakkan ekonomi dan memberdayakan masyarakat setempat, karena memiliki efek ganda bagi perekonomian masyarakat dengan melibatkan banyak tenaga kerja. Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kota Bogor, Atep Budiman, menuturkan, tren masyarakat sekarang wisata lebih ke alam, cari suasana alam, berjemur, hiking, gowes hingga pertanian perkotaan. Menurutnya, pemanfaatan lahan pertanian untuk wisata alam juga banyak dilakukan di daerah-daerah lain. Salah satunya di Svargabumi, Magelang. “Potensi Kota Bogor karakternya hampir mirip dengan Swargabumi. Ada view Gunung Salak, sawah-sawah, kalau malam hari juga bagus. Lalu, kita kerja sama dengan pemilik lahan dan petani tanpa mengganggu pokok usaha masyarakat, yakni pertanian, kita tingkatkan supaya ada nilai tambah lain untuk masyarakat juga nantinya,” tutup Atep. (ryn/mam/py)