METROPOLITAN – Diundurnya rencana pembelajaran tatap muka di Kota Bogor, membuat Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor kini mengambil opsi memperpanjang penggunaan wifi publik untuk menunjang Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Wakil Wali Kota Bogor, Dedie Rachim, mengungkapkan, wifi publik gratis akan diperpanjang masa aktifnya sampai batas waktu yang tidak ditentukan. ”Jadi, kita mengambil opsi untuk memperpanjang wifi publik gratis untuk menunjang PJJ,” kata Dedie, Selasa (5/1). Anggaran yang akan digunakan untuk menunjang wifi publik gratis, sambung Dedie, disesuaikan dengan penggunaan tahun sebelumnya. ”Untuk angga­rannya kurang lebih sama seperti tahun lalu,” ungkapnya. Terpisah, Kepala Dinas Komunikasi Informasi Sta­tistik dan Persandian (Dis­kominfotandi), Rahmat Hi­dayat, menerangkan, kalau anggaran untuk perpanjangan wifi publik selama satu se­mester, maka dibutuhkan biaya Rp6 miliar. Nantinya biaya tersebut akan diguna­kan dari pos anggaran Biaya Tidak Terduga (BTT) yang sudah disiapkan sebanyak Rp34 miliar dalam APBD 2021. ”Kalau berkaca tahun sebe­lumnya, anggaran yang kita butuhkan sekitar Rp6 miliar untuk satu semester dan itu akan diambil dari BTT,” ka­tanya. Sebelum memperpanjang penggunaan wifi publik, ia bakal melakukan evaluasi terhadap penggunaan wifi publik tahun lalu. Hal itu agar wifi publik yang sudah terpa­sang bisa digunakan secara maksimal oleh masyarakat. ”Kita akan evaluasi dulu, ka­rena kalau ada titik yang tidak maksimal ada kemungkinan akan kita pindahkan titiknya,” terangnya. Sekadar diketahui, saat ini di Kota Bogor ada 797 titik wifi publik gratis yang tersebar di seluruh 68 kelurahan di Kota Bogor. (dil/b/mam/py)