METROPOLITAN – Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor tengah berupaya keras agar para Pedagang Kaki Lima (PKL) yang kini berjualan di sepanjang Jalan Nyi Raja Permas direlokasi ke Blok F Pasar Kebonkembang. Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Kota Bogor, Samson Purba, mengatakan, ada 148 kios di dalam gedung Blok F lantai 1 yang nantinya bakal diproyeksikan untuk para PKL. Pihaknya bakal memfasilitasi pedagang untuk medapatkan kios dengan harga terjangkau melalui bantuan kredit perbankan. Relokasi ini bertujuan demi kemajuan dan menaikkan derajat para PKL. Saat ini, pihaknya sudah mendata dan mulai menyosialisasikan agar para PKL pindah ke Blok F. “Hari ini (14/1) sosialisasi kedua, kami undang para PKL. Memang mereka nggak datang,” ujarnya kepada Metropolitan. Mantan kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Bogor itu menambahkan, ada berbagai kemudahan bagi PKL untuk pindah ke Blok F. Yakni, pedagang hanya membayar satu kios seharga Rp60 juta dengan uang muka 30 persen. Sisanya dicicil lima tahun dengan kepemilikan Hak Pakai selama 20 tahun. “Jadi, kalau secara hitung-hitungan, pedagang cukup membayar DP Rp20 juta, sisanya Rp40 juta dicicil dengan biaya Rp900 ribu setiap bulan,” kata Samson. “Ada kemudahan-kemudahan bagi PKL dengan harga murah dan proses melalui perbankan dengan kredit KUR Bank BJB,” sambungnya. Selain itu, tambah dia, jika PKL tak ingin membeli kios, ada opsi lain dengan membayar sewa Rp30 ribu per hari agar bisa berjualan di lantai 1 Blok F Pasar Kebonkembang. “Kalau sewa setiap hari, bayar Rp30 ribu tapi tidak akan memiliki kios. Sedangkan kalau mereka beli kios, sama saja, setiap hari nabung Rp30 ribu dan sebulan Rp900 untuk cicilan kios. Sebenarnya PKL diberikan kemudahan untuk maju dengan memiliki kios,” ujarnya. Belum lagi, sambung dia, adanya proyek pembangunan Alun-Alun Bogor di eks Taman Topi, akses jalan ke Nyi Raja Permas akan ditutup. Sehingga para pedagang memang tetap harus pindah dan pemkot berupaya menyiapkan tempat di Blok F. Secara umum, total PKL di Jalan Nyi Raja Permas yang terdata di Dinas Koperasi dan UMKM sebanyak 240 pedagang. Namun yang aktif hanya di bawah 200 PKL. “Ini untuk kebaikan para PKL dan kemajuan mereka. Kami akan mengadakan rapat kembali minggu depan agar PKL segera didata untuk pindah,” tuntas Samson. (ryn/mam/py)