METROPOLITAN –Seorang oknum polisi di wilayah hukum Kabupaten Bogor saat ini tengah terjerat kasus hukum atas laporan tindak kekerasan yang dilaporkan Wakil Ketua Peradi Kabupaten Bogor, Roeli Panggabean. Kepada Metropolitan, Roeli menceritakan anaknya berinisial RB dan dua rekannya, VP dan GR, menjadi korban kekerasan dan penculikan yang dilakukan oknum polisi asal Kabupaten Bogor. Kejadian ini bermula saat anaknya dan dua rekannya tengah menyantap bubur ayam di Pasar Devris, Jembatan Merah, Kecamatan Bogor Tengah, Sabtu (23/1) sekitar pukul 23:00 WIB. Di lokasi tersebut, anaknya dan dua rekannya ini bertemu oknum polisi yang diketahui pernah menjabat sebagai kapolsek di wilayah Kabupaten Bogor. Lalu, rekan anaknya ini terlibat cekcok dengan oknum polisi dan membuat keributan di tempat makan. ”Nah kemudian dilerai orang yang ada di situ, dipisahin. Sudah dipisahin, tapi dia ngancam bahwa dia polisi dan lain sebagainya, sudah lah pulang,” ujarnya. Lalu, Roeli melanjutkan, ketika sang anak tengah istirahat di rumah sekitar pukul 01:00 WIB, Minggu (24/1), segerombolan pria datang ke rumahnya di Jalan Haurjaya, Kelurahan Kebonpedes, Kecamatan Tanahsareal Kota Bogor dan langsung mencokok sang anak tanpa menunjukkan surat penangkapan karena mengaku dari kepolisian. ”Kemudian dibawa lari dengan empat mobil yang menjemputnya. Kan dicari dong ke mana di kantor mana, dia ngakunya dari Polda Jabar. Lalu dicari lah di semua kantor polisi ngga ada,” kata Roeli. Sekitar pukul 04:15 WIB, Roeli mendapatkan kabar kalau sang anak berada di kantor Polsek Bogor Tengah. Namun sang anak ternyata mengalami luka yang cukup serius, terutama di bagian mata, sehingga harus mendapatkan perawatan serius. Anehnya, Roeli mengaku tidak diperkenankan menjenguk sang anak. Padahal status anaknya tidak jelas, apakah ditetapkan sebagai tersangka oleh Polsek Bogor Tengah atau tidak. Merasa ada yang janggal, Roeli membuat laporan polisi ke Polda Jabar. ”Nah, begitu kejadiannya. Saya nggak terima. Saya minta dilanjutkan saja,” jelasnya. Ketika dikonfirmasi, Kasat Reskrim Polresta Bogor Kota, Kompol Firman Taufik, membenarkan bahwa ada keributan yang melibatkan oknum polisi dengan inisial BC di Pasar Devris. ”Intinya betul keributan itu ada. Awalnya dilaporkan saudara BC. Lalu setelah diamankan ada juga pelaporan balik dari saudara BP,” ujarnya ketika ditemui di ruangannya. Berdasarkan laporan awal yang diterima Satreskrim Polresta Bogor Kota, kemungkinan besar keributan disebabkan adanya perselisihan di antara kedua belah pihak. Meski kejadian ini melibatkan oknum polisi, Firman bakal memproses kedua laporan yang ada secara profesional dan sesuai prosedur. ”Kita akan menangani masalah ini secara profesional dan prosedural,”terangnya. Hingga berita ini diturunkan, Metropolitan sudah berusaha mengkonfirmasi kejadian ini kepada oknum polisi berinisial BC melalui pesan WhatsApp-nya, namun Metropolitan belum mendapatkan jawaban.(dil/c/feb/py)