Minggu, 21 Desember 2025

Ribut di Tukang Bubur Berujung Saling Lapor

- Jumat, 29 Januari 2021 | 11:08 WIB
Ilustrasi
Ilustrasi

METROPOLITAN –Seorang oknum polisi di wilayah hukum Kabupaten Bogor saat ini tengah terjerat kasus hukum atas laporan tindak kekerasan yang dilaporkan Wakil Ketua Peradi Kabupaten Bogor, Ro­eli Panggabean. Kepada Metropolitan, Roeli menceritakan anaknya berini­sial RB dan dua rekannya, VP dan GR, menjadi korban kekerasan dan penculikan yang dilakukan oknum polisi asal Kabupaten Bogor. Kejadian ini bermula saat anaknya dan dua rekan­nya tengah menyantap bubur ayam di Pasar Devris, Jemba­tan Merah, Kecamatan Bogor Tengah, Sabtu (23/1) sekitar pukul 23:00 WIB. ­ Di lokasi tersebut, anaknya dan dua rekannya ini bertemu oknum polisi yang diketahui pernah menjabat sebagai ka­polsek di wilayah Kabupaten Bogor. Lalu, rekan anaknya ini terlibat cekcok dengan oknum polisi dan membuat keributan di tempat makan. ”Nah kemudian dilerai orang yang ada di situ, dipisahin. Sudah dipisahin, tapi dia ng­ancam bahwa dia polisi dan lain sebagainya, sudah lah pulang,” ujarnya. Lalu, Roeli melanjutkan, ketika sang anak tengah isti­rahat di rumah sekitar pukul 01:00 WIB, Minggu (24/1), segerombolan pria datang ke rumahnya di Jalan Haurjaya, Kelurahan Kebonpedes, Ke­camatan Tanahsareal Kota Bogor dan langsung menco­kok sang anak tanpa menunjuk­kan surat penangkapan ka­rena mengaku dari kepolisian. ”Kemudian dibawa lari dengan empat mobil yang menjemputnya. Kan dicari dong ke mana di kantor ma­na, dia ngakunya dari Polda Jabar. Lalu dicari lah di semua kantor polisi ngga ada,” kata Roeli. Sekitar pukul 04:15 WIB, Roeli mendapatkan kabar kalau sang anak berada di kantor Polsek Bogor Tengah. Namun sang anak ternyata mengalami luka yang cukup serius, terutama di bagian mata, sehingga harus menda­patkan perawatan serius. Anehnya, Roeli mengaku tidak diperkenankan men­jenguk sang anak. Padahal status anaknya tidak jelas, apakah ditetapkan sebagai tersangka oleh Polsek Bogor Tengah atau tidak. Merasa ada yang janggal, Roeli membuat laporan po­lisi ke Polda Jabar. ”Nah, be­gitu kejadiannya. Saya nggak terima. Saya minta dilanjutkan saja,” jelasnya. Ketika dikonfirmasi, Kasat Reskrim Polresta Bogor Kota, Kompol Firman Taufik, mem­benarkan bahwa ada keribu­tan yang melibatkan oknum polisi dengan inisial BC di Pasar Devris. ”Intinya betul keributan itu ada. Awalnya dilaporkan saudara BC. Lalu setelah diamankan ada juga pelaporan balik dari saudara BP,” ujarnya ketika ditemui di ruangannya. Berdasarkan laporan awal yang diterima Satreskrim Pol­resta Bogor Kota, kemungkinan besar keributan disebabkan adanya perselisihan di an­tara kedua belah pihak. Meski kejadian ini melibatkan oknum polisi, Firman bakal memp­roses kedua laporan yang ada secara profesional dan se­suai prosedur. ”Kita akan menangani masalah ini se­cara profesional dan prosedural,”terangnya. Hingga berita ini diturunkan, Metropolitan sudah berusaha mengkonfirmasi kejadian ini kepada oknum polisi berini­sial BC melalui pesan Whats­App-nya, namun Metropoli­tan belum mendapatkan ja­waban.(dil/c/feb/py)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X