METROPOLITAN - Pencarian panjang Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor dalam mencari hotel untuk dijadikan tempat isolasi pasien Covid-19 dengan status Orang Tanpa Gejala (OTG) akhirnya menemui titik akhir. Wakil Wali Kota Bogor, Dedie Rachim, mengungkapkan, pihaknya mantap memilih Hotel Bogor Valley untuk dijadikan tempat isolasi pasien Covid-19. ”Kita sih sebetulnya kemarin itu masih membutuhkan satu proses untuk meyakinkan warga bahwa apa yang dilakukan pemkot dalam menjadikan Bogor Valley sebagai tempat isolasi itu aman. Jadi, insya Allah tidak ada lagi kendala. Tinggal masyarakat sekitar mungkin harus mendukung langkah yang diambil, karena ini untuk kepentingan seluruh warga Bogor,” bebernya kepada Metropolitan, Rabu (3/2). Terkait anggaran yang digunakan untuk menjadikan Hotel Bogor Valley sebagai tempat isolasi, Dedie enggan berbicara banyak. Sebab, anggaran tersebut sudah diakomodasi pemerintah pusat melalui BNPB. Namun informasi yang dihimpun Metropolitan, anggaran untuk menyewa Hotel Bogor Valley itu menelan biaya sebesar Rp4 miliar yang merupakan sisa Dana Sisa Pakai (DSP) sebesar Rp20 miliar yang diberikan BNPB ke Pemkot Bogor melalui BPBD Kota Bogor. ”Jadi, kalau buat kita semua langkah-langkah administrasi mengacu pada apa yang menjadi syarat BPK atau BPKP. Kemudian disesuaikan alokasi anggaran yang disiapkan pemerintah pusat, oleh BNPB,” jelas Dedie. Terpisah, Ketua PHRI Kota Bogor, Yuno Abeta Lahay, mengaku sudah mengeluarkan rekomendasi untuk Hotel Bogor Valley yang rencananya dijadikan tempat isolasi pasien Covid-19. Dari rekomendasi yang dikeluarkan PHRI, Yuno mengaku hanya 69 kamar yang akan digunakan. ”Jadi, rekomendasi sudah dikeluarkan dan rencananya hanya 69 kamar yang akan digunakan,” pungkasnya.(dil/b/mam/py)