METROPOLITAN - Kebijakan Ganjil Genap yang diterapkan Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor tiga pekan terakhir, rupanya sangat berdampak pada tingkat okupansi hotel-hotel di Kota Bogor. Bahkan, setiap akhir pekannya cenderung menurun. Hal tersebut diungkapkan Ketua Persatuan Hotel Restoran Indonesia (PHRI) Kota Bogor, dr Yuno Abeta Lahay. Menurutnya, tiga kali pemberlakuan Ganjil Genap di Kota Bogor berbarengan dengan penurunan tingkat okupansi hotel-hotel di bawah PHRI. “Akhir pekan lalu tercatat tingkat okupansi hotel pada Sabtu (20/2) sebesar 47 persen dan 23 persen pada Minggu (21/2),” katanya kepada Metropolitan. Jika dibandingkan dua akhir pekan awal sebelumnya atau saat dua kali penerapan Ganjil Genap di Kota Bogor, angka okupansi hotel di Kota Bogor menunjukkan tren penurunan. “Dibandingkan okupansi di akhir pekan pada dua minggu lalu, yang akhir pekan terakhir terus turun. Jadi, pada Sabtu (13/2) angka okupansinya di 53 persen dan pada Minggu (14/2)- nya di angka 23 persen,” ujar Yuno. Ia mengakui tingkat okupansi hotel di Kota Bogor sejak pandemi jauh dari angka sebelum pandemi. Namun, penerapan Ganjil Genap pada akhir pekan di Kota Bogor dirasa berdampak langsung pada tingkat okupansi hotel-hotel. Bahkan, untuk hotel bintang tiga ke atas ada penurunan hingga 50 persen. “Awal Februari sama juga segitu. Sabtu (6/2) ada di 53 persen dan Minggu (7/2)-nya di 23 persen. Yang beda itu pada akhir pekan terakhir Januari 2021. Itu Sabtu-nya 61 persen dan Minggu-nya 22 persen,” jelasnya. Yuno berharap Pemkot Bogor punya solusi saat penerapan Ganjil Genap terhadap pengusaha hotel dan restoran agar bisa bertahan pada bisnisnya, mengembalikan atau bahkan meningkatkan jumlah pengunjung ke angka normal. Apalagi, ia menegaskan bahwa pengusaha hotel sudah beroperasi dengan menerapkan protokol kesehatan demi mendukung penanganan Covid-19 di Kota Bogor. “Kami berharap ada solusi dari kebijakan ini yang memang secara data bisa mengurangi angka Covid-19 Kota Bogor. Kami juga nggak diam saja, teman-teman hotel putar otak. Bahkan bikin promosi yang ada embel-embel Ganjil Genap-nya,” harapnya. “Misal promo harga ganjil di tanggal ganjil. Malah ada yang lebih gila lagi, bisa lolos ganjil genap dapat diskon ekstra. Promo habis-habisan lah,” tuntas Yuno. (ryn/mam/ py)