Senin, 22 Desember 2025

Gage Disetop, PHRI Semringah

- Kamis, 4 Maret 2021 | 10:20 WIB
Ketua PHRI Kota Bogor Yuno Abeta Lahay. (Foto:Ist)
Ketua PHRI Kota Bogor Yuno Abeta Lahay. (Foto:Ist)

METROPOLITAN – Pemerin­tah Kota (Pemkot) Bogor memutuskan untuk menghen­tikan sementara kebijakan Ganjil-genap (Gage) di Kota Bogor pada dua akhir pekan mendatang. Hal itu pun dis­ambut baik para pelaku sek­tor ekonomi. Salah satunya Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Bogor. KETUA BPC PHRI Kota Bo­gor, Yuno Abeta Lahay, me­nyambut baik dan antusias terhadap keputusan penyeto­pan sementara kebijakan Ganjil-genap di Kota Bogor tersebut. Menurutnya, pen­ghapusan Gage di Kota Bogor akan memiliki dampak posi­tif bagi dunia pariwisata be­berapa waktu ke depan. Sebab, kebijakan tersebut secara nyata telah menurunkan pendapatan pengusaha hotel dan restoran. “Ganjil-genap itu nyata-nyatanya menurunkan penda­patan hotel dan restoran. Saya selalu menyarankan pihak anggota (PHRI) untuk tetap kreaktif dan meningkatkan pendapatan dengan cara me­nyesuaikan dengan aturan,” terangnya. Ia pun meminta dukungan untuk Pemerintah Kota (Pem­kot) Bogor, dengan harapan memberikan berbagai fasili­tas protokol kesehatan (pro­kes), seperti bantuan cairan hand sanitizer, bantuan alat serta dana hibah dari kemen­terian yang disalurkan Pem­kot Bogor. Ia mengakui penerapan Ganjil-genap di Kota Bogor menimbulkan dampak ter­hadap menurunnya pengun­jung restoran dan hotel seba­nyak 80 hingga 90 persen. Yuno pun merinci sejak awal pandemi, jumlah penurunan pengunjung hotel dan resto­ran terjadi sebanyak 80 sam­pai 90 persen. Namun akhir 2020, sekitar September hingga November, terjadi pe­ningkatan di kisaran 50-60 persen sampai sekarang. “Dari data yang tertera jum­lah pengunjung di awal masa pandemi terjadi penurunan drastis pada hotel dan resto­ran sebanyak 80 sampai 90 persen. Tapi akhir 2020 seki­tar September, Oktober hing­ga November bahkan sampai sekarang Alhamdulillah ada sedikit peningkatan mencapai 50 sampai 60 persen,” papar­nya. Meskipun pandemi masih meluas di Indonesia dan dunia, berbagai masalah dan persoalan mampu diatasi dengan beragam cara. “Saat ini di masa sulit dengan ber­kurangnya kedatangan, di­butuhkan juga investasi-investasi supaya hotel dan restoran kembali berope­rasi. Dibutuhkan peningka­tan biaya dan efisiensi ope­rasional maupun tenaga kerja,” tuntas Yuno. (cr1/b/ryn/mam/py)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X