METROPOLITAN – Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor memastikan bakal ada pembebasan lahan dalam megaproyek pembangunan jalan Bogor Inner Ring Road (BIRR). Sebab, dari kebutuhan jalan sepanjang 7,1 kilometer dari Wangun- Tajur menuju Bogor Nirwana Residence (BNR)-Mulyaharja baru ada 75 persen lahan yang tersedia yang merupakan kontribusi dari empat pengembang perumahan di jalur tersebut. Hal tersebut diungkapkan Wakil Wali Kota Bogor, Dedie Rachim, setelah menerima penyerahan lahan dari empat pengembang perumahan untuk pembangunan jalan BIRR, akhir pekan lalu. “Sudah diserahkan dari empat perumahan sebagai kontribusi tanah mereka. Dari jumlah itu memenuhi 75 persen dari kebutuhan. Jadi, kita punya kewajiban melakukan pembebasan lahan untuk 25 persen sisanya,” katanya. Ia juga mengakui lahan-lahan yang akan dibebaskan sebagian besar milik perorangan. Yang menjadi tugas besar Pemkot Bogor adalah membuat Detail Engineering Design (DED) dan pembebasan lahan yang diperkirakan dimulai tahun depan. “Nantinya akan ada tiga trase di sepanjang jalan itu. Dalam waktu dekat yang akan kita lakukan yakni membuat DED, karena kita akan bangun juga enam jembatan di jalur itu. Lalu ya pembebasan lahan. Itu yang terdekat akan kita lakukan tahun depan,” tegas Dedie. Selain pembebasan lahan biasa, kata Dedie, pemkot juga akan merelokasi salah satu Tempat Pemakaman Umum (TPU) di kawasan Pamoyanan, Bogor Selatan. Namun ia memastikan pemakaman yang direlokasi hanya yang dikelola secara umum alias TPU dan bukan pemakaman warga. Ia menyebutkan sudah ada tempat relokasi baru yang diperkirakan ada di Ranggamekar, Kecamatan Bogor Selatan. Tak hanya itu, Dedie juga mengaku sulit bisa merealisasikan pekerjaan itu jika dialokasikan lewat Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kota Bogor, jika melihat kebutuhan yang tinggi, namun kemampuan APBD terbatas. “Pembebasan lahan? Tahun depan. Memang sulit kalau di APBD. Solusinya bisa nyicil. Kalau kita butuh ada juga pembiayaan pusat. Tapi persoalannya, proyek ini harus dikaitkan dengan rencana nasional. Makanya ada rencana kita kaitkan dengan Jalan Bogor Outer Ring Road (BORR). Sehingga ada kepentingan yang lebih tinggi dan memungkinkan kita ajukan untuk dibiayai pusat karena bisa masuk prioritas nasional,” paparnya. Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Bogor, Chusnul Rozaqi, pernah menyebut pemkot sedang memasuki tahap review DED untuk proyek BIRR. “Kita lagi me-review DED-nya semua. Kalau memungkinkan tahun depan akan kita usulkan untuk pembebasan lahan. Kita lihat dulu dari anggarannya cukup atau tidak,” katanya. Secara teknis, sambung dia, untuk pembangunan tahap pertama akan mencakup satu trase dari Wangun sampai Perumahan deTour sepanjang 700 meter. Chusnul menerangkan, untuk bisa merealisasikan itu, pemkot sudah mengajukan anggaran ke pemerintah pusat sebesar Rp700 miliar. “Kita ajukan ke pusat sekitar Ro700 miliar, itu untuk tahap awal fisik dan pembebasan lahannya dari Wangun sampai DeTour,” tutupnya. (ryn/mam/py)