METROPOLITAN – Setelah perombakan yang dilakukan Wali Kota Bogor, Bima Arya, terhadap susunan pejabat Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor beberapa waktu lalu, dua kursi kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) rupanya dibiarkan kosong. Dua posisi tersebut, yakni kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) dan kepala Dinas Perumahan dan Pemukiman. Kursi kepala Bappeda ditinggal Hanafi yang hijrah ke kepala Dinas Pendidikan serta Deni Susanto yang dipindah ke staf ahli dari jabatan sebelumnya kepala Disperumkim. Proses lelang jabatan atau open bidding untuk dua posisi itu rupanya sudah dilakukan. Wakil Wali Kota Bogor, Dedie Rachim, membenarkan hal tersebut. “Sudah, untuk proses open bidding pendaftarannya sudah,” katanya. Dari informasi yang ia dapatkan, pendaftaran lelang jabatan sudah dibuka untuk Pegawai Negeri Sipil (PNS) internal Pemkot Bogor. Namun untuk teknis, Dedie mengakui belum mendapat informasi kapan akan diumumkan ke publik. “Sudah dibuka untuk internal. Dan untuk teknis belum tahu kapan akan di-announce. Bisa dikonfirmasi lagi ke dinas terkait. Intinya sih kami sesegera mungkin mengisi untuk dua posisi itu,” jelas mantan petinggi KPK itu. Di sisi lain, ia juga menyoroti soal kemungkinan kursi tersebut yang akan diisi pejabat internal Pemkot Bogor. Baginya, pejabat Pemkot Bogor saat ini cukup mumpuni untuk mengemban tugas sebagai bos pada Disperumkim maupun Bappeda. “Saya pikir untuk dua posisi itu, untuk kepala Disperumkim dan Bappeda. Dari SDM kita saya pikir cukup memadai dan mumpuni,” tuntasnya. Sementara itu, Kepala Bidang Formasi Data dan Kepangkatan Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) Kota Bogor, Elyis Sontikasyah, menuturkan bahwa pendaftaran seleksi lelang jabatan kepala Bappeda dan Disperumkim sudah dibuka dan tahapan yang kini berlangsung yakni seleksi administrasi berkas online. Hasilnya akan diumumkan hari ini (31/3). “Tahapan yang sedang berlangsung seleksi administrasi berkas online, yang akan diumumkan besok hasil seleksi administrasinya,” tuntas Elyis. Sementara itu, proses lelang jabatan terbuka (open bidding) untuk jabatan asisten pemerintahan pada Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Bogor selesai dilakukan. Dari enam calon yang mengikuti seleksi, Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) sudah merilis tiga nama yang bakal dipilih bupati Bogor untuk menduduki jabatan asisten pemerintahan. Tiga orang tersebut, di antaranya Camat Cijeruk Hadijana, Camat Jonggol Andri Rahman dan Camat Babakanmadang Imam Nagarasid. ”Nanti dari tiga orang tersebut akan dipilih, salah satunya oleh bupati,” terang Kabid Formasi pada BKPSDM Kabupaten Bogor, Hartono Anwar, kepada Metropolitan, Selasa (30/3). Namun sebelum dipilihnya salah satu camat ini, BKPSDM masih menunggu rekomendasi dari Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN). Hal itu berkaitan dengan hasil seleksi yang sudah dilalui para calon pejabat baru ini. Adapun seleksi yang sudah dilalui ketiga calon asisten pemerintahan ini, di antaranya penelusuran rekam jejak, asesmen kompetensi, penulisan makalah serta uji gagasan dan wawancara. ”Kita masih nunggu rekomendasi dari KASN,” kata dia. Sementara itu, Wakil Bupati Bogor, Iwan Setiawan, mempunyai kriteria khusus bagi pejabat yang akan menduduki jabatan Eselon II tersebut. Menurutnya, kriteria pertama adalah calon Aspem harus paham sistem pemerintahan. ”Misalnya beliau disiplin ilmunya tinggi dan pengalaman kerjanya juga baik,” kata Iwan. Tak hanya itu, Iwan juga mengungkapkan hal terpenting yang harus dimiliki seorang asisten pemerintahan, yaitu pengalaman bekerja harus lebih tinggi dibandingkan camat lainnya. Sebab, nantinya seorang Aspem akan menjadi bos para camat, sehingga jam terbang menjadi salah satu hal utama. ”Simpel yang namanya asisten pemerintahan itu harus bisa memahami tentang pemerintahan dan beliau itu sebagai bosnya para camat. Intinya harus lebih berpengalaman lah,” paparnya. (dil/b/ ryn/mam/py)