METROPOLITAN– Bos Sayaga Wisata mulai kejar tayang untuk merealisasikan program mangkraknya. Yakni, hotel bintang tiga yang sudah tiga tahun ini nasibnya tidak jelas. Sejak diusulkan pada 2014, pembangunan hotel yang dianggarkan sebesar Rp36 miliar belum juga selesai. Direktur Sayaga Direktur Utama (Dirut) PT Sayaga Wisata, Supriadi Jufri, mengatakan, proyek tersebut sempat mengalami kendala. Termasuk adanya putus kontrak dengan kontraktor saat pengerjaan baru berjalan 68 persen. “Mulai dari perencanaan 2014, baru bisa dikucurkan anggarannya bertahap pada 2017. Tapi akhirnya proyek distop karena ada masalah,” ujarnya. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor akhirnya memberikan dana tambahan untuk melanjutkan pembangunan tahap kedua. “Kami tender ulang untuk sisa pekerjaan yang tinggal 32 persen dan anggaran Rp12 miliar,” katanya. Namun dengan kondisi saat ini, ia tidak menampik jika harga yang diberikan tidak sesuai perencanaan. Ini yang memaksa direksi mengurangi jumlah kamar yang akan disediakan. “Mau nggak mau jumlah kamar dikurangi, yang tadinya 120 menjadi 100 kamar,” lanjutnya. Sayaga pun menargetkan perencanaan pembangunan yang memakan waktu delapan bulan, setelah tanda tangan kontrak dengan pemegang saham dan perencanaan tersebut sudah berjalan. “Kami targetkan tahun ini rampung. Itu pun kalau berjalan lancar, tidak ada gugatan,”ujarnya. Menurutnya, Hotel Sayaga sendiri nantinya akan menjadi hotel bintang 3 di kawasan Bumi Tegar Beriman dan akan digunakan untuk kegiatan Pemkab Bogor. (rex/c/feb/py)