METROPOLITAN - Sejumlah Peserta Didik Sekolah Staf dan Pimpinan Menengah (Sespimmen) Polri Dikreg angkatan 61 tahun ajaran 2021 menyumbangkan darahnya untuk membantu stok darah Palang Merah Indonesia (PMI). Kegiatan donor darah yang dilakukan perwira polisi itu diharapkan dapat meningkatkan kepedulian sesama anggota polri juga masyarakat untuk ikut berperan membantu ketersediaan darah yang dimiliki PMI di tengah pandemi Covid-19. Salah seorang peserta didik sespimmen, Kompol Candra Sasongko, mengatakan, pelaksanaan donor darah kali ini diikuti lima perwira polisi yang juga siswa Sespimmen ke-61 Tahun Ajaran 2021, yakni Kompol Alex Sandy Siregar, Kompol Bramastyo Priaji, Kompol Candra Sasongko, Kompol Dony Satria Wicaksono, Kompol Eko Munarianto dan Kompol Victor Inkiriwang. “Bertepatan dengan pelaksanaan ibadah puasa, kami sengaja donor pada malam hari di PMI Kota Bandung usai buka puasa dan salat Tarawih,” katanya. Meski tidak seberapa, sambung dia, kegiatan ini bisa menambah dan memenuhi kebutuhan stok darah harian agar tak terjadi kekurangan darah di Bandung. Bahkan, ia mengajak 270 perwira polisi yang tengah menjadi peserta didik Sekolah Staf dan Pimpinan Menengah (Sespimmen) Polri Dikreg angkatan 61 tahun ajaran 2021 menyusul dan ikut kegiatan tersebut. ”Ini menjadi inisiatif kami para peserta didik Sesimmen sebagai bentuk kepedulian kami untuk membantu sesama. Apalagi, darah merupakan kebutuhan penting yang harus tersedia sewaktu-waktu,” ucapnya. Dia mengatakan, pelaksanaan donor darah untuk memenuhi stok darah PMI itu tetap menerapkan protokol kesehatan agar potensi penularan Covid-19 dapat dihindari. ”Kami pastikan penerapan protokol kesehatan baik dari segi peralatan hingga petugas disesuaikan agar mencegah Covid-19,” ujar polisi yang akrab disapa Condro itu. Hal yang sama diungkapkan Kompol Bramastyo Priaji. Menurutnya, di masa pandemi seperti sekarang stok darah di PMI seringkali menipis. Sementara kebutuhan darah bisa datang sewaktu-waktu. Berdasarkan data PMI Kota Bandung pada periode Februari 2021, stok darah PMI berkurang hingga 50 persen sehingga tidak bisa memenuhi kebutuhan darah 100 persen sesuai permintaan rumah sakit. ”Mudah-mudahan kegiatan ini bisa menjadi budaya di masyarakat kita dan bisa membantu masyarakat yang membutuhkan. Semoga langkah kecil ini bisa diikuti banyak kalangan, sehingga stok darah di PMI bisa terjaga,” pungkasnya.(yok/py)