METROPOLITAN – Badan Pengurus Cabang (BPC) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Kabupaten Bogor memberikan masukan dan evaluasi terhadap program kerja Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kabupaten Bogor, Rabu (14/4). Sebab, kinerja Dispora yang punya Tugas Pokok dan Fungsi (Tupoksi) pada kemandirian pemuda, rupanya dianggap tidak punya grand design dan capaian target yang jelas. “Pelatihan wirausaha muda yang setiap tahun dilaksanakan juga sebatas seremonial belaka,” terang Ketua BPC Hipmi Kabupaten Bogor, Bambang Pria Kusuma, kepada Metropolitan, Rabu (14/4). Saat menyampaikan aspirasi kaitan wirausaha muda di kantor Dispora itu, Bambang bersama pengurus harian memberikan beberapa inovasi dalam menciptakan wirausaha muda di Kabupaten Bogor melalui bimtek atau pelatihan yang tepat sasaran. Sehingga jangan sampai kegiatan dinas tersebut hanya lebih banyak seremonial belaka tanpa memperhatikan output yang akan dicapai. Selain itu, pihaknya pun berharap bupati Bogor bisa segera mengevaluasi kinerja kepala Dispora Kabupaten Bogor. Hal itu agar jangan sampai berakibat pada tidak optimalnya program unggulan Bupati Bogor, Ade Yasin, yang tentu bisa merugikan masyarakat Bogor dan program Pancakarsa tidak berjalan optimal. “Contohnya program Bogor Sport & Tourism yang tidak berjalan dengan baik. Program pelatihan kewirausahaan juga tidak berjalan. Saya berharap bupati mengevaluasi kinerja kepala Dispora Kabupaten Bogor. Saya minta kalau perlu kepala dinasnya diganti,” tegas Bambang. Berdasarkan catatan yang ia punya dari laporan BPS, Kabupaten Bogor memiliki populasi angkatan kerja usia muda (milenial) sebanyak lebih dari 1,5 juta jiwa dengan rasio usia 15–29 tahun. Pembangunan ekonomi kabupaten Bogor harus diikuti kualitas dan kompetensi SDM yang terampil dan kompetitif. “Dengan banyaknya angkatan kerja tersebut, kita harus sama–sama bergerak cepat dan melakukan lompatan- lompatan positif dalam merancang dan membangun potensi pemuda dan membuat peta jalan (road maps) dalam memfaatkan fenomena bonus demografi saat ini,” ujarnya. “Pemuda masa depan adalah pemuda yang penuh karya. Sebab, pemuda yang cerdas adalah pemuda yang berpikir untuk masa depan, bukan hanya berpikir untuk kepentingan sesaat,” pungkasnya. Hingga berita ini diturunkan, Metropolitan belum mendapatkan keterangan dan penjelasan dari kepala Dispora Kabupaten Bogor. (ryn/mam/py)