METROPOLITAN – Proyek pembangunan Alun-Alun Dewi Sartika Kota Bogor di atas tanah eks Taman Topi mulai dilelangkan. Berdasarkan laman di website Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Kota Bogor, proyek ini dilelangkan sejak 20 April 2021 dan direncanakan pendaftaran tender akan selesai pada 3 Mei 2021. “Sudah (mulai lelang, red),” ujar Kepala Bidang Pertamanan dan Dekorasi Kota pada Dinas Perumkim Kota Bogor, Irfan Zacky Faizal, kepada Metropolitan, Senin (26/4). Berdasarkan data LPSE Kota Bogor, proyek yang memiliki pagu anggaran Rp14 miliar itu tengah diperebutkan 30 peserta. Setelah selesai lelang, maka proyek bisa dikerjakan dengan target penyelesaian enam bulan. “Target penyelesaian enam bulan,” paparnya. Sejak dibongkar medio 2020, proyek pembangunan Alun-Alun Kota Bogor di lahan eks Taman Topi belum juga terlaksana. Pekerjaan yang menelan biaya sekitar Rp14 miliar dari anggaran Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat itu sempat terkendala proses administrasi. Awal tahun ini, Disperumkim Kota Bogor sempat merevisi Detail Engineering Design (DED) bagian tangga yang akan terintegrasi dengan Masjid Agung. Persoalan yang harus diselesaikan Pemkot Bogor adalah terkait pemindahan Patung Kapten Muslihat yang masih berdiri di atas lahan eks Taman Topi yang akan dipindah ke Museum Perjuangan. Sebelumnya, wacana pembangunan Alun-Alun Dewi Sartika eks Taman Topi belum juga terealisasi. Padahal, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor sudah mendapatkan dana bantuan dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat sebesar Rp15 miliar tahun lalu untuk membangun alun-alun tersebut. Bantuan ini didapatkan pemkot melalui program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang diambil Pemprov Jawa Barat kepada PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI). Namun hingga saat ini, proyek strategis Kota Bogor itu belum nampak di laman Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Kota Bogor. Melihat kondisi ini, Wakil Wali Kota Bogor, Dedie Rachim, mengaku segera melelang proyek tersebut. ”Teknisnya saya belum tahu, tapi itu akan kita segerakan (lelang, red),” katanya. Awal tahun ini, Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperumkim) Kota Bogor sempat merevisi Detail Engineering Design (DED) bagian tangga yang akan terintegrasi dengan Masjid Agung. Revisi yang dilakukan yakni menyentuh bagian tangga yang akan terintegrasi dengan Masjid Agung. “Perubahan DED sedikit, di tangga akses Masjid Agung saja biar sinkron, karena alun-alun dan Masjid Agung berbarengan pembangunannya,” ungkapnya. (dil/b/mam/py)