METROPOLITAN – Memasuki hari ke-11 si Jago Merah di lokasi kebakaran penampungan limbah ban bekas di Desa Bojongnangka, Kecamatan Gunungputri, Kabupaten Bogor, belum juga padam. Sejumlah petugas pemadam kebakaran (damkar) masih berjibaku memadamkan api. Pantauan di lokasi, api masih menyala di sejumlah titik. Masih tersisa api kecil di sudut-sudut tumpukan ban. Meski tidak separah beberapa hari sebelumnya, asap masih menyelimuti wilayah tersebut. “Seperti ini sekarang, tinggal api-api kecil saja. Belum padam sepenuhnya,” kata Kepala Seksi Operasional pada Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Bogor, Burhansyah. Menurutnya, kepulan asap masih menjadi kendala pemadaman di hari ke-10 ini (kemarin, red). Meski demikian, situasi masih terkendali. “Masih terus diupayakan sampai tuntas (pemadaman) oleh Damkar Kabupaten Bogor dibantu Damkar swasta,” terangnya. Kebakaran yang terjadi di penampungan ban bekas ini, rupanya menyisakan dampak yang luar biasa bagi kehidupan warga sekitar. Sebab, tempat penampungan ban tersebut menjadi salah satu mata pencarian warga. Seperti yang disampaikam Kepala Desa (Kades) Bojongnangka, Amir Arsyad. Menurutnya, lapak ban yang terbakar bermanfaat untuk perekonomian masyarakat. Warga biasanya mengambil ban bekas kemudian disortir untuk dijual kawatnya. ”Ada 40 orang yang kerja. Tapi sejak kebakaran sudah nggak ada lagi yang kerja. Semua nganggur,” ujar Amir kepada Metropolitan, Rabu (28/4). Sebelumnya diberitakan, kebakaran hebat terjadi di Desa Bojongnangka, Kecamatan Gunungputri, Kabupaten Bogor, Senin (19/4). Area yang terbakar adalah penampungan limbah ban bekas. Hingga Rabu (28/4), api belum juga padam. Petugas pun masih berusaha memadamkan api. (rex/a/fin/ mam/py)