Sejumlah desa di Kecamatan Cigudeg, Kabupaten Bogor, dihantam banjir bandang, Senin (17/5) malam. Salah satu desa terdampak paling parah adalah Desa Tegallega yang menyebabkan rumah warga rusak hingga hewan ternak dan kendaraan hanyut. INFORMASI yang dihimpun, sembilan rumah warga di Kampung Rahing, Pasiripis, juga mengalami rusak berat. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Pantauan Metropolitan Selasa (18/5), warga masih rgotong-royong membersihkan lumpur yang masuk ke dalam rumah. Pria berusia 30 tahun, Ochan, tak kuasa menahan air mata saat tragedi banjir bandang menghantam rumahnya di Kampung Rahing, Pasiripis, RT 03/10, Desa Tegallega, Kecamatan Cigudeg, Kabupaten Bogor. Banjir telah menghanyutkan seisi rumahnya saat Sungai Cimanceri meluap. Tak hanya seisi rumah, seisi warung pun ikut hanyut disapu bersih banjir bandang. Sebelum kejadian, Ochan bersama sang istri, Iyah dan dua anaknya sedang berkumpul. Namun tiba-tiba air datang dan masuk ke rumah setinggi dada orang dewasa. “Saya sedang kumpul bareng keluarga. Anak saya yang balita digendong istri, saya pegang yang kedua,” ujarnya saat ditemui Metropolitan di lokasi. Tak hanya itu, sebanyak 25 gram emas miliknya pun hilang berikut uang senilai Rp40 juta. Semua itu lenyap terbawa banjir. ”Karena rumah saya rusak berat, sementara saya numpang di rumah kakak. Saat kejadian beruntun tidak ada korban jiwa,” tuturnya. Selain itu, banjir juga menghanyutkan hewan ternak milik warga, seperti kambing dan ayam. Bahkan, kendaraan roda dua dan roda empat dikabarkan ikut tersapu air bah. “Roda empat dan dua ada yang hanyut. Apalagi, seisi rumah ikut hanyut. Saat ini warga bersama petugas dan Pemdes Tegallega bergotong-royong membersihkan lumpur,” terang seorang warga, Madsuni, saat ditemui di lokasi banjir, Selasa (18/5). Menurutnya, warga yang rumahnya mengalami kerusakan memilih mengungsi ke rumah kerabatnya. Banjir sendiri terjadi selepas Isya sekitar pukul 08:00 WIB. Saat itu warga langsung berlarian menyelamatkan diri. “Saat air datang warga langsung menyelamatkan diri. Karena saat itu air tiba-tiba datang menerjang rumah warga,” ungkapnya. Sementara itu, Kepala Desa (Kades) Tegallega, Arsudin Dedi Apriandi, menjelaskan, saat banjir datang hujan dengan intensitas cukup tinggi mengguyur wilayah Kecamatan Cigudeg. “Hujannya tidak terlalu lebat, namun air bah merusak rumah warga,” terangnya. Menurutnya, kerusakan rumah diakibatkan banyaknya pohon-pohon yang terbawa banjir dan menghantam rumah warga. Pemerintah Desa (Pemdes) Tegallega akan berusaha menangani warga terdampak. “Kami akan berusaha membantu masyarakat. Gimana caranya tetap kita evakuasi yang banyak puing-puing dalam rumah,” ujarnya. Sejauh ini data sementara kerusakan rumah ada sembilan. “Untuk roda dua (yang hanyut) tiga unit, termasuk roda empat. Untuk kambing ada beberapa ekor yang hanyut,” tandasnya.(mul/c/yok/py)