METROPOLITAN – Kejaksaan Negeri (Kejari) Kabupaten Bogor rupanya gencar meningkatkan pengawasan kepada Program Satu Miliar Satu Desa (SamiSade) di Kabupaten Bogor. Hal itu mengingat banyaknya penyelewengan yang kerap dilakukan oknum kepala desa (kades). Kasi Intel Kejari Kabupaten Bogor, Juanda, mengatakan, dengan adanya Program Samisade tersebut, peningkatan pengawasan harus dilakukan pihaknya. Sebab, pengelolaan uang negara yang begitu besar kerap menggoda kades-kades melakukan tindakan melawan hukum. “Sebelumnya kan ada program ADD dan DD, itu pun anggarannya cukup besar. Ditambah dengan Samisade sekarang,” katanya kepada Metropolitan. Peran aktif masyarakat, menurut Juanda, sangat diperlukan untuk ikut serta mengawasi aparat desa yang mengelola uang negara tersebut. Apalagi, uang yang diberikan Pemkab Bogor memang diperuntukkan kepentingan masyarakat. Sehingga masyarakat perlu ikut serta mengawasi agar tak terjadi penyalahgunaan anggaran desa. Kejari Kabupaten Bogor sudah melakukan sosialisasi kepada kecamatan dan desa-desa yang cukup masif terkait pencegahan korupsi atau tindak pidana lainnya. Sebab, dengan keberadaan aparat penegak hukum di segala kegiatan yang melibatkan desa, itu merupakan suatu peringatan dan membuat perangkat desa mawas diri. “Perangkat desa mungkin akan lebih segan jika melakukan tindakan melawan hukum karena merasa bukan hanya masyarakat yang mengawasi, tapi aparat penegak hukum juga ikut memantau,” paparnya. Juanda menilai dengan adanya pengelolaan anggaran yang cukup besar di setiap desa memang cukup riskan akan terjadinya tindak pidana korupsi. Namun semuanya bisa diantisipasi dengan bimbingan masif terkait pengelolaan anggaran serta pengawasan dari penegak hukum. “Kalau semua mekanisme berjalan dengan baik dan ada kesadaran dari desa bahwa uang itu uang negara pasti tidak bakal terjadi penyalahgunaan. Jangankan uang miliaran, ratusan juta pun kalau tidak ada pengawasan bisa saja terjadi penyalahgunaan,” ungkapnya. Sebelumnya, Bupati Bogor Ade Yasin meminta asisten pemerintahan juga Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) khusus kepala desa. Ia menyimpan kekhawatiran jika para kepala desa tidak mampu mengelola dengan baik anggaran desa membangun lewat Program Samisade. “Supaya mereka paham betul maksud dari program Samisade ini. Maka harus ada bimtek, begitu juga dengan yang memberi arahan harus paham mengenai desa membangun,” kata Ade Yasin. Ade Yasin tak ingin program yang menghabiskan anggaran negara ratusan miliaran itu menjadi sia-sia. Apalagi, melalui program ini Pemkab Bogor memiliki tujuan membangun infrastruktur yang baik di setiap wilayah. (mam/yok/py)