Senin, 22 Desember 2025

Jatuhnya Crane Proyek Pembangunan Rel Ganda Bogor-Sukabumi, Kontraktor Bungkam

- Selasa, 8 Juni 2021 | 11:50 WIB

Tidak ada yang menyangka jika Minggu (6/6) petang itu akan menjadi pengalaman menegangkan bagi Alya (15). Warga Cipaku, Kecamatan Bogor Selatan itu melihat betul dari jendela kamarnya saat crane proyek pembangunan Rel Ganda Bogor-Sukabumi ambruk dan terguling ketika mengangkat besi rangka jembatan. SORE itu hujan deras meng­guyur sebagian besar wilayah Kota Bogor. Alya sempat me­lihat dari jendela kamarnya yang langsung menghadap ke proyek yang termasuk prioritas nasional itu detik-detik crane ambruk. “Awalnya aku lihat cuaca mendung banget, terus hujan deras juga. Sore itu saya lihat dikira mau nyoba mesinnya saja. Tapi ternyata sekalian angkat besi,” katanya saat di­temui awak media, Senin (7/6). Alya melihat betul saat crane tidak seimbang saat mengang­kat besi rel. Crane akhirnya sedikit agak maju agar lebih seimbang. Nahas, besi malah terombang-ambing terkena angin. “Habis terombang-ambing langsung mutar, ham­pir mau kena rumah, tapi nggak jadi karena dibanting ke kali yang ada di belakang rumah sini. Memang nggak sampai jatuh ke sungai sih,” ujarnya. Situasi makin menegangkan saat ia melihat dari jauh sang operator mesin crane sempat loncat dari kemudi untuk me­nyelamatkan diri. “Sumpah saya syok, karena saya lihat sendiri di kamar. Saya lihat jelas. Untungnya nggak ada korban, karena si operatornya langsung loncat,” katanya. Menurutnya, pengangkatan rel oleh crane tak hanya dila­kukan pada Minggu (6/6) saja, tapi pertama kali dengan kon­disi sama, yakni mendung namun tidak sempat hujan. “Waktu rel pertama itu nggak, cuma mendung. Kalau yang ini iya, mendung gelap banget dan hujan deras. Sempat pada neduh dulu, sampai akhirnya diangkat dan terjadilah peris­tiwa itu,” tuturnya. Ia bersyukur crane tidak me­nyebabkan rumahnya yang persis bersentuhan langsung dengan kawasan proyek tidak sampai terdampak atau rusak. Hanya saja ia mengaku masih merasa syok hingga saat ini dan berharap kejadian tersebut tidak terulang. Apalagi, lokasi rumahnya berjarak kurang dari 20 meter dari lokasi keja­dian crane jatuh. “Nggak sam­pai kena rumah ini sih. Ya berharap nggak kejadian lagi,” harapnya. Saat pewarta meminta untuk konfirmasi, salah seorang pe­kerja hanya mengatakan ke­pada pewarta untuk menung­gu dan akan melaporkannya kepada atasan terlebih dulu. “Nanti saya sampaikan ke ata­san dulu. Silakan tunggu dan kita minta surat penugasan ya,” ujar pria berkumis tipis itu. Tidak hanya pewarta, petugas Badan Penanggulangan Ben­cana Daerah (BPBD) Kota Bo­gor pun hingga saat ini belum mendapatkan keterangan ter­kait insiden itu. Petugas pun tidak diizinkan mengambil foto kendaraan alat berat crane yang terguling. Kepala Pelaksana BPBD Kota Bogor, Teofilo Francino Freitas, mengungkapkan, per­sonel TRC-PB BPBD Kota Bo­gor sudah mengecek ke lokasi kejadian kendaraan alat berat crane terguling di area proyek double track KA Bogor–Suka­bumi, Jalan Raya Cipaku, RW 01, Kelurahan Lawanggintung, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor itu. “Kejadiannya pada Minggu (6/6) sekitar pukul 17:00 WIB setelah terjadi hujan. Kendar­aan alat berat crane terguling saat sedang mengangkat rang­ka besi jembatan lama rel ke­reta Bogor–Sukabumi,” katanya. Ia menambahkan, penyebab kejadian belum bisa diketahui karena pihak dari proyek ter­tutup saat personel akan ber­tanya mengenai itu. “Tidak ada korban jiwa dan rumah warga yang tertimpa atas kejadian ini. Untuk foto di lokasi kejadian, pihak proyek tidak mengizin­kan pewarta mengambil foto kendaraan alat berat crane yang terguling,” ujarnya. Sementara itu, Kepala Balai Teknik Perkeretaapian Wilayah Jawa Bagian Barat, Erni Basri, menjelaskan, insiden ini ter­jadi pada Minggu (6/6) pukul 17:22 WIB di Jembatan BH. 37 Km 4+557 antara Batutulis-Ciomas. Hal ini terjadi saat pekerjaan pengangkatan Rang­ka/Gelagar jembatan Existing dengan kondisi cuaca saat itu gerimis atau hujan sedang. “Dapat disampaikan tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan itu dan terdapat kerusakan pada alat kerja berupa Crane Tandano Kapasitas 45 ton yang dioperasikan kontraktor pelaks­ana,” kata Erni dalam kete­rangan resminya. Sebagai upaya penanganan telah diamankan dan disteri­lisasi lokasi kerja, memasang safety line dan pengamanan crane ditutup. Selain itu, men­datangkan matrial sirtu untuk perkuatan jalan akses dan pembuatan platform atau lan­dasan kerja untuk evakuasi crane, mendatangkan dua unit crane penolong serta evakua­si crane dijadwalkan akan dilaksanakan pada Senin (7/6) pukul 10:00 WIB. “Untuk penye­bab kejadian saat ini masih dalam penelitian konsultan pelaksana,” tukas Erni.(ryn/yok/py)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X