METROPOLITAN – Bupati Bogor, Ade Yasin, geram mendapat laporan adanya oknum wartawan yang selalu mencari-cari kesalahan para kapala desa (kades). Ia pun meminta polisi menangkap oknum wartawan bodong alias ‘bodrek’ tersebut. Pernyataan itu disampaikan Ade Yasin di hadapan kades saat kegiatan Rebo Keliling (Boling) di Club House PT SBI, Klapanunggal, Rabu (16/6). Ade Yasin menceritakan, ada laporan selama ini kepala desa diganggu, sehingga tidak bisa bekerja. Anggaran mereka diotak-atik, misalnya bantuan Satu Miliar Satu Desa (Samisade). “Uangnya belum turun sudah didatangi yang ngaku wartawan, tapi tidak jelas identitasnya alias ‘bodrek’. Jadi, kades sering didatangi wartawan bodrek atau LSM yang tidak jelas identitasnya atau oknum yang mengatasnamakan aparat penegak hukum,” ujarnya. Keberadaan oknum-oknum ini jelas mengganggu kinerja pemerintah daerah dengan mencari-cari kesalahan. Bahkan yang tadinya tidak ada salahnya, jika terus dicari-cari kesalahannya, bisa saja jadi salah. “Saya sudah koordinasi dengan kapolres Bogor dan akan ditangkap oknum-oknum tersebut. Kita akan jamin keamanan kepala desa jika ada yang mengganggu, apalagi melakukan tindak pemerasan. Akan kita tindak,” tegasnya. “Untuk urusan pembangunan yang bersumber dari dana Samisade atau anggaran lainnya, kepala desa harus berani. Kalau tidak salah ya hadapi saja, jika ada wartawan ‘bodrek’ yang mengganggu laporkan ke kapolsek dan danramil,” sambung Ade Yasin. (fin/yok/py)